Pedih! Cintaku Terpisah Karena Maut

13 Februari 2020 09:55

GenPI.co - Hubungan yang abadi di dunia ini tidak akan ada. Sebab, akan ada kata perpisahan baik karena komitmen, usia, atau maut.

Perpisahan dengan seseorang yang disayang pastinya tidak akan mengenakkan. Sebab, hati akan terasa hancur lebur apalagi bukan keinginan keduanya.

Seperti kisah Kelvin dan Okta, sepasang kekasih yang cukup romantis dan cukup langgeng akhirnya dipisahkan maut.

Kelvin dan Okta sudah menjalin hubungan selama enam tahun lamanya. Hubungan keduanya selalu disanjung dan membuat iri teman-temannya.

Lantaran, kesan romantis dan mampu membuat suatu hubungan yang langgeng. Pastinya, konflik dalam suatu hubungan akan terjadi.

Itu lah bumbu dari percintaan. Jika mampu bertahan pasti akan bersama, membuat hubungan semakin kuat.

BACA JUGA: Bukan Kisah Hohohihi, Tapi Bisa Bikin Kamu Nostalgia

Seperti halnya hubungan Kelvin dan Okta.

Setiap harinya Kelvin dan Okta pasti selalu menyempatkan untuk berjumpa. Tujuannya, untuk bertukar cerita terkait rutinitas yang dihadapi.

Mendengar kelur kesah satu sama lainnya, dan memberikan semangat serta motivasi, menjadi kunci Kelvin dan Okta bisa terus bersama.

Sampai ketika ada rencana besar yang ingin dicapai keduanya. Yakni, ke jenjang lebih serius, yaitu pernikahan.

Memang baru sekadar niat dan usaha menabung, setelah itu baru akan meminta restu kepada orang tua.

Tidak terlalu pusing Kelvin dan Okta memikirkan semua itu. Sebab, masih pembahasan awal, belum terlalu difokuskan.

Rutinitas, Kelvin dan Okta pun berlangsung seperti biasanya.

BACA JUGA: Astaga! Calon Imamku Ternyata…

Sampai-sampai kedua mulai jenuh dengan rutinitas yang dijalani. Sehingga memutar cara untuk sejenak merehatkan tubuh, liburan adalah pilihan yang tepat.

Memang kedua bekerja di kantor yang berbeda. Liburan yang didambakan berusaha diwujudkan dengan mengatur waktu cuti secara bersama.

Kelvin dan Okta sama-sama memiliki jiwa petualang. Jadi bukan hal baru berliburan berdua semenjak pacaran selama enam tahun.

Setelah mendapat jadwal cuti, mereka memilih pantai di daerah Jawa Barat sebagai destinasi tujuan. 

Tiba pada hari liburan itu tiba, Kelvin dan Okta menggunakan kendaraan bermotor menuju lokasi. Berbagai persiapan pun sudah dilakukan.

Tapi Okta seakan sangat berat sekali untuk jalan. Tiba-tiba keinginan untuk liburan hilang begitu saja tanpa sebab.

Tapi Kelvin tidak ingin rencana yang disiapkan hancur berantakan, hanya gara-gara mood Okta.

Akhirnya mereka berangkat menuju tempat tujuan. Perjalanan berangkat tidak ada halangan berarti bagi kedua.

Kelvin dan Okta bisa menikmati biru air laut dan tenangnya suasanya pantai. Dua hari mereka bermalam di tempat liburan tersebut.

Tiba lah waktu untuk pulang. Kelvin dan Okta kembali menggunakan kuda besinya untuk kembali ke kota.

Rasa lelah sangat menggelayuti Kelvin. Sebab, harus mengemudi motor dengan jarak yang cukup jauh. 

Butuh tujuh jam perjalan untuk sampai di rumah.

Di tengah perjalan hal tidak mengenakkan pun menerkam keduanya. Yaitu kecelakaan lalu lintas.

Kelvin mengantuk dan menabrak mobil dari lawan arah. Keduanya pun dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Okta ternyata koma akibat kejadian itu, sedangkan Kelvin patah kaki. Pukulan terberat bagi Kelvin adalah harus menerima kesedihan mendalam.

Pasalnya, beberapa saat kemudian Okta meninggal dunia. Pernikahan dan hubungan harmonis kedua dipisahkan oleh maut.

Semenjak kejadian itu Kelvin sangat terpukul dan belum bisa menerima kepergian Okta. 

Sampai akhirnya harus menjalani perawatan di rumah sakit jiwa. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co