Ladies, Simak 5 Tips Memiliki Jantung yang Sehat dan Kuat

GenPI.co - Penyakit kardiovaskular adalah penyebab utama nomor satu kematian di antara wanita kulit putih dan Afrika-Amerika di Amerika Serikat. 

Pada 2017, sebanyak 299.578 orang meninggal karena penyakit jantung.

Masalah jantung mengacu kepada penyakit arteri koroner, aritmia, gagal jantung dan serangan jantung. 

Gejalanya adalah nyeri dada, sakit di perut bagian atas, punggung, leher, rahang, dan tenggorokan. Gejala tambahan untuk wanita termasuk mual, kelelahan, dan muntah.

Berikut ini 5 penyebab utama penyakit jantung yang sering dialami para wanita, menurut Dr. Philip Krause, seorang ahli jantung di Sistem Kesehatan Universitas Northshore:

1. Penggunaan Tembakau ( merokok )

Berhenti secara efektif sedemikian rupa agar tidak kambuh. Metode yang paling sukses adalah perlahan-lahan mengurangi kebiasaan itu dari waktu ke waktu. 

Pecandu harus membatasi diri pada satu batang rokok per hari dan kemudian berkembang menjadi satu batang rokok per minggu.

2. Sejarah keluarga

Secara umum, seseorang dianggap memiliki riwayat penyakit jantung di keluarga pada usia 65 tahun.

BACA JUGA : Pria Punya Otot Lengan, Ternyata Memiliki Jantung Lebih Sehat Loh

3. Diabetes

Mengontrol diabetes penting karena seiring berkembangnya penyakit, diabetes dapat merusak pembuluh darah dan saraf yang merupakan bagian dari sistem kardiovaskular. 

Semakin lama seseorang menderita diabetes, peluang mereka menderita penyakit jantung meningkat secara bersamaan.

BACA JUGA : Gaya Pole Dance 5 Selebritas Indonesia, Lihatnya Bikin Jantungan!

4. Kolesterol

Dengan mengonsumsi makanan yang kaya kolesterol dan menjalani gaya hidup yang tidak sehat, serta kolesterol jahat atau kolesterol LDL terbentuk di pembuluh darah sebagai plak. 

Ini akan mempersempit arteri dan menghalangi aliran darah di dalam arteri, yang menyebabkan serangan jantung.

5. Tekanan darah tinggi

Ketika terlalu banyak tekanan darah yang mengalir melalui arteri, itu menyebabkan tekanan darah tinggi dan berisiko yang sangat besar untuk kondisi kardiovaskular. 

Mengubah gaya hidup, bermeditasi atau minum obat dapat mengurangi risiko. (*)