Barang Rumah Tangga ini Bisa Jadi Racun Bagi Janin

GenPI.co - Akhirnya momen yang dinanti pun tiba. Dua garis merah pada alat tes kehamilan bikin calon orang tua senang banget.  Si kecil tengah bertumbuh dalam rahim yang hangat bunda.

Seiring berkembangnya kehamilan, bunda perlu menjaga kesehatan. Selain asupan gizi yang seimbang, ada beberapa benda di rumah yang harus dihindari. Sebab, bisa jadi racun untuk bagi janin yang tengah dikandung.

Apa saja benda-benda tersebut? Simak yuk Bunda

BACA JUGA: Ampuh Banget, Buah Berikut Usir Mual Saat Hamil Muda

Cat tembok

Ayah dan bunda pasti ingin mendekorasi kamar untuk bayi. Tapi, saat melakukan ini bunda harus paham bahwa cat tembok mengandung zat yang berpotensi meningkatkan risiko bayi lahir prematur. Coba gunakan cat yang tidak mengandung solvent. Pun saat mengecat, pasti kamar berventilasi baik sehingga aliran udara bisa menyapu zat-zat beracun yang terkandung dalam cat tembok.

Obat nyamuk

Obat nyamuk memang sangat membantu untuk mengusir nyamuk  dan serangga yang mengganggu. Namun benda ini tidak aman untuk ibu hamil. Obat nyamuk mengandung DEET dan berbagai zat lain yang dapat masuk melewati kulit. Alh-alilh menggunakan obat nyamuk, pakailah metode lain untuk mengusitr nyamuk selama masa kehamilan.

Kapur barus

Kapur barus alias kamper memang bagus untuk mengusir serangga dari pakaian. Namun bahan ini sebenarnya adalah racun yang berbahaya bagi ibu selama masa kehamilan.  Gejala keracunan zat naftalena adalah perasaan pusing. Sementara zat ini bisa menyebabkan beberapa gangguan kesehatan pada janin.

BACA JUGA: Benar Nggak Sih Bulu Kucing Bikin Perempuan Susah Hamil?

Plastik

Plastik tak hanya tidak baik bagi lingkungan, tapi juga untuk inu hamil. Plastik mengandung zat berbahaya seperti phhalates  yang menyebabkan komplikasi pada janin dan mengganggu pertumbuhan organ reproduksinya.

Kotak pasir kucing

Beberapa studi mengungkapkan bahwa produk rumah tangga seperti kotak pasir kucing mengandung parasit yang disebut toksoplasma. Infeksi parasit ini bisa menyebabkan komplikasi yang serius baik pada bayi maupun paad ibu.(*)