Psikolog Ungkap Pelajaran Hidup Episode The World of the Married

18 Mei 2020 15:17

GenPI.co - Drama Korea (drakor) The World of the Married telah tamat pada pekan lalu.

Drakor ini sepanjang episodenya, yaitu 1-16 selalu bikin geregetan penontonnya.

Mengetengahkan sosok suami berselingkuh, Lee Tae-oh. Ia menikah dengan seorang dokter, Sun Woo. 

Usai bercerai, Lee Tae-oh menikahi selingkuhannya, yaitu putri tunggal seorang pengusaha kaya raya.

Sementara itu, putra pertama Lee Tae-oh yang telah remaja bingung dengan perceraian kedua orang tuanya.

BACA JUGA: Akhir The World of the Married Episode 16 Gantung, Netter Protes!

Baik ayah dan ibunya, sama-sama bersikeras ingin ia tinggal bersama Sun Woo atau Lee Tae-oh. Ancamannya, mereka ingin bunuh diri jika sang anak, Joon-young tak bersama ibu atau bapaknya.

Psikolog pun angkat bicara soal konflik rumah tangga ini.

“Secara keseluruhan, kita tidak bisa mengabaikan masalah terjadi dalam pernikahan. Tapi yang penting, adalah fokus bagaimana menjaganya agar tetap utuh dan baik. Fokus untuk menguatkan fondasi keluarga,” kata Gracia Ivonika, Psikolog Klinis Personal Growth kepada Genpi.co, Senin (18/5/2020).

Maka itu, ujarnya, penting menjaga komunikasi dan evaluasi dengan pasangan. Karena belum tentu asumsi-asumsi terhadap pasangan itu benar adanya. 

“Masing-masing pasangan juga perlu terus mengingat bahwa menikah adalah keputusan mereka bersama, yang diambil atas dasar kasih dan komitmen. Ini jadi pegangan bagi suatu pernikahan,” ujar Gracia Ivonika.

Berikut sejumlah pelajaran yang bisa dipetik dari kisah The World og the Married, seperti dikemukakan Psikolog Gracia Ivonika:

Mensikapi perselingkuhan

Drakor peraih rating tinggi ini, pada dasarnya mengangkat tema cerita yang terkait dengan kehidupan nyata, yaitu tentang perselingkuhan. 

Menjadi menarik bagi para penonton, terutama yang sudah pernah atau sedang memiliki pasangan. Karena ada yang pernah juga diselingkuhi atau berselingkuh, cemas pasangannya berselingkuh. 

Mereka bisa ikut merasakan emosi dalam cerita itu, didukung pula dengan akting aktor dan aktrisnya.

Namun, ujarnya, drama kehidupan setiap orang tidak bisa digeneralisasikan ke dalam kehidupan orang-orang lain. Setiap orang punya dinamika kehidupan masing-masing. 

“Sebagai penonton, cukup mengamati ceritanya dan memetik poin-poin pembelajaran secara objektif, sehingga ke depannya para penonton juga bisa menjaga relasi dengan pasangan maupun keluarga lebih baik lagi,” kata Ivonika.

BACA JUGA: The World of the Married Episode 15 & 16, Nih Bocoran Sinopisnya!

Masalah keluarga bisa muncul kapan saja

Pada awal kisah diceritakan betapa Sun Woo merasa bahagia dengan keluarga yang begitu “sempurna”.

Sehingga saat mengetahui kenyataan yang sebaliknya, ia menjadi sangat syok dan berusaha meyakinkan kecurigaannya ini. 

“Dari sini kita bisa belajar bahwa masalah dalam pernikahan atau dengan pasangan itu sangat bisa timbul kapan pun. Yang terpenting adalah fokus akan bagaimana menjaga agar relasi yang baik terus baik, dan relasi yang kurang baik bisa menjadi lebih baik,” bebernya. 

Cara utamanya, komunikasi yang terbuka antar pasangan. Melakukan evaluasi bersama pasangan disarankan rutin dilakukan.

Sehingga ada waktu yang diluangkan untuk saling terbuka dan mendengarkan satu sama lain. Tujuannya agar kamu dan pasangan saling memahami.

Ketika terjadi masalah, salah satunya perselingkuhan. Sangat baik bila dibicarakan secara terbuka bersama. Namun, dalam film ini, si suami memilih jalan untuk menutupinya, meskipun si istri sudah berkali-kali memberi kesempatan menanyakan langsung. 

Dampak berbohong berkepanjangan

Dari perjalanan ceritanya, Lee Tae-oh  menjadi terus kewalahan untuk menutupi kesalahannya. 

Berbohong yang terus menerus untuk menutup lubang kesalahan sebelumnya. 

Pada akhirnya, masalah tersebut justru tidak terselesaikan dengan cara yang baik, malah sebaliknya saling menyerang dan menjatuhkan. 

“Ada kemarahan dan unfinished business yang justru berlarut-larut, sehingga anak ikut terseret,” kata Ivonika. 

Efek buruk sikap saling menjatuhkan mantan pasangan

Saat masalah belum selesai, Sun Woo, Lee Tae-oh dan pelakor, saling sibuk untuk menjatuhkan satu sama lain.

Namun mereka tanpa sadar membuat anak dalam posisi yang sangat sulit. Apalagi jika terseret dalam masalah orang tuanya. 

Buat anak bingung, karena diminta memihak

Ayah dan ibu sangat penting bagi anak, dan mereka tidak berdaya ketika disuruh memihak.

“Yang ada mereka jadi tertekan dan muncul dampak-dampak psikologis pada anak. Maka, penting sekali bagi orangtua untuk sungguh mencari jalan tengah dari permasalahan mereka dengan mengesampingkan ego dan membangun kesepakatan bersama, untuk kepentingan anak,” ujar Ivonika.

Untuk anak yang sudah remaja, mereka sudah bisa diberikan pemahaman akan kondisi orangtua dengan cara yang sederhana, meskipun perlu waktu untuk mereka memproses dan menerimanya. 

Tujuannya bukan untuk melibatkan anak dalam masalah orang tua, tapi mereka berhak untuk tahu akan kondisi yang terjadi.

Ekonomi istri lebih mapan

Di cerita ini juga terlihat bagaimana sosok istri yang lebih sejahtera secara ekonomi dibandingkan suami. 

Dengan pasangan, membahas tentang aspek ekonomi dalam keluarga juga penting untuk dibicarakan secara terbuka. Agar keduanya bisa memahami kondisi satu sama lain, bekerja sama, dan juga saling mendukung. 

“Di cerita ini kita bisa lihat bagaimana istri terus memberikan support pada suaminya yang struggling dengan keuangan. Sayangnya, suami justru memanfaatkannya untuk keputusan yang tidak bijak,” kata Ivonika.

Dalam pernikahan, ujarnya,  perlu diingat bahwa bukan lagi memikirkan diri sendiri. Karena dua sudah menjadi satu. 

Sehingga segala sesuatunya perlu melibatkan satu sama lain dan disepakati bersama, termasuk dalam mengambil keputusan untuk bercerai. 

Tentu keputusan bercerai pun perlu diambil dengan berbagai pertimbangan yang matang, bukan hanya karena didorong oleh emosi. 

Mana opsi yang terbaik untuk semua pihak diantara sejumlah pilihan yang ada. 

Di drakor ini, kita melihat ada istri yang memilih untuk bercerai. Sementara itu, ada yang memilih untuk mencoba kembali saat mengetahui pasangannya selingkuh. 

“Ini kembali lagi ke masing-masing orang dan dinamika keluarganya bagaimana. Karena ini pilihan sesuai pertimbangan masing-masing. Saat memilih keputusan apa pun juga harus sudah sadar dengan konsekuensi-konsekuensinya,” katanya.

Sikap balas dendam

Dari cerita The World of the Married juga dikemukakan masalah yang terjadi berlarut-larut, karena perasaan tidak terima dan saling membalas satu sama lain.

Sikap ini pada akhirnya merugikan banyak orang dan diri mereka sendiri. 

Seperti yang dilakukan istri justru berselingkuh juga dengan tetangganya, yang jadi ikut merusak rumah tangga orang lain dan merusak hubungannya dengan tetangga sekaligus temannya tersebut. 

Mengingat hal ini, penting untuk selalu memegang pengawasan atas diri sendiri. Mengingat sosok pasangan tidak bisa selalu diawasi. 

Tapi kita selalu bisa memegang kendali atas diri, dan apa yang diberikan untuk pasangan maupun keluarga. 

“Jadi terlepas kita disakiti, kita tetap punya kendali penuh atas apa tindakan yang diambil. Sangat penting untuk mempertimbangkannya secara matang, dan tanpa dipengaruhi semata-mata oleh dorongan emosi,” papar Psikolog Ivonika. (*)

Gracia Ivonika, Psikolog Klinis Personal Growth (foto: Dok. Gracia Ivonika)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co