Puluhan orang berkumpul di tepi Danau Limboto dengan membawa beberapa bulia (elang), layang-layang besar .
Di atas langit, belasan bulia sudah menari-nari dengan anggunnya, menyedot perhatian warga. Liukannya seperti seorang gadis yang sedang berlenggak-lenggok di langit biru. Semua mata menatap atraksi tersebut.
Inilah musim bulia atau layang-layang di Danau Limboto. Para penggemarnya tidak hanya dari Desa Pentadio Resort atau Ulapato, namun juga dari Kayu Bulan dan Isimu. Musim layang-layang selalu dinanti siapa saja yang ingin menyenangkan hati.
“Kami bawa 6 layang-layang untuk diadu, 2 sudah putus,” kata Salim, warga Kayu Bulan yang datang bersama kerabatnya dengan menggunakan bentor, kendaraan khas Gorontalo.
Angin yang berhembus kencang tanpa penghalang langsung menaikkan layang-layang ke angkasa, tidak sulit untuk menerbangkan. Namun setelah di angkasa sudah menanti puluhan layang-layang yang siap bertarung. Benda mati ini seperti hidup saat dinaikkan di atas, lenggokannya menggoda layang-layang lain untuk diadu.
“Kami tidak memakai benang untuk mengendalikan dari bawah, senar yang kami gunakan,” tutur Salim.
Tidak sulit untuk mencari lawan di angkasa, tingga menggoda genit, lawan akan segera membalasnya dengan anggukan penuh nafsu. Segera setelahnya, masing-masing bulia akan saling meliuk mencari strategis untuk menang.
“Ini seninya adu layang-layang, harus mampu mengendalikan diri, bukan megendalikan layang-layang,” papar Salim.
Baca juga: Layang-layang Tari Merak yang Unik
Layang-layang ukuran besar ini rata-rata dibuat sendiri dengan kerangka dari bambu, kemudian direkatkan plastik tipis pada rangka ini. Sebelumnya, rangka ini harus simetris sisi kanan dan kiri, juga ditimbang beratnya agar tidak berat sebelah.
Bila tidak simetris atau berat sebelah, maka layang-layang akan sulit dikendalikan dan terbangnya tidak bagus.
Jika tidak ingin susah membuat, warga biasanya menjual dengan harga yang lumayan tinggi Rp350 ribu satu buah di luar senar. Harga ini sepadan dengan kualitasnya, layang-layang mudah dikendalikan.
Yang unik lainnya adalah, badan layang-layang ini biasanya diberi corak sesuai dengan selera, ada yang dibuat garis-garis, bentuk geometri atau diberi nama, misalnya layang-layang nona, dinamakan begini karena akan bergenit-genit di angkasa biru.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News