Walau Sakit, ini 4 Hal yang Bisa Dipetik dari Hubungan Beracun

20 Juli 2020 15:13

GenPI.co - Toxic relationship alias hubungan cinta yang beracun adalah pengalaman paling buruk dalam dunia percintaan. Mereka yang pernah mengalaminya tahu bagaimana buruknya hubungan seperti itu.

Banyak orang yang sadar berada pada kondisi seperti itu. Namun mereka cenderung mengabaikan dan menganggap hubungan mereka baik-baik saja. Padahal, mereka tahu bagaimana toxic relationship menghancurkan hidup mereka.

Agar tidak lagi jatuh pada hubungan yang sama di masa depan, di bawah ini adalah beberapa hal yang bisa dipelajari dari toxic relationship.

BACA JUGA: Ladies, Simak 6 Hal yang Diperhatikan Pria Saat Kencan Pertama

1. Bendera merah adalah sinyal yang mendefinisikan hubungan sebagai buruk atau negatif. Kita sering cenderung menghindari tanda-tanda ini pada awalnya. 

Tetapi kemudian hal itu membuat kita mengerti seperti apa tepatnya hubungan beracun itu. Jadi, dalam hubungan kita selanjutnya, kita menjadi sadar akan tanda-tanda ini.

2. Toxic Relationship membuat kita mengerti apa yang tidak boleh dilakukan dalam ikatan kita selanjutnya. 

Kita sering mengulangi kesalahan yang sama dalam hubungan baru kita. Akibatnya, hati kita terluka parah dan hubungan pun  rusak. Jadi, kita harus belajar mengenai  apa yang tidak boleh kita ulangi dalam hubungan baru kita.

3.  Hubungan ini membuat orang lain di luar ikatan sadar bahwa mendukung hal-hal yang salah tidak baik dalam suatu hubungan. Ini bisa sangat merusak. 

Jika mereka terus mendukung perilaku salah pasangan kita, maka dia tidak akan pernah mencoba mengubah diri mereka sendiri. 

Dalam hubungan beracun, satu pasangan cenderung mendukung hal-hal yang salah pada pasangan lain hanya untuk memperbaiki hubungan. Tetapi ini tidak pernah berhasil. Ia harus mengerti bahwa hal yang salah tidak dapat didukung.

 BACA JUGA: Tak Perlu Susuk, 5 Pertanyaan ini Bikin Pasanganmu Tersihir

4. Dalam hubungan yang beracun, satu pasangan melakukan segala macam upaya untuk mempertahankan ikatan tersebut. 

Padahal hubungan membutuhkan upaya yang sama dari kedua mitra. Jadi, kondisi ini mengajarkan orang bahwa satu orang saja tidak bisa menjaga hubungan yang bahagia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co