Tak Hanya Terluka, 3 Masalah Mental bagi Korban Perselingkuhan

27 Juli 2020 09:40

GenPI.co - Tentu saja tidak ada yang mau menjadi korban perselingkungan. Pelaku perselingkuhan boleh saja bersenang-senang dengan pasangan selingkuhnya. 

Namun, bagaimana dengan korban perselingkuhan? Tidak hanya merasa sedih, terkejut, atau ingin marah.

BACA JUGAMaaf Rani, Aku Selingkuh dengan Saudara Kembarmu

Korban perselingkuhan harus menghadapi sebuah kenyataan pahit mengenai hubungan percintaannya yang harus dihiasi oleh kejadian yang tidak menyenangkan.

Bahkan, pada kasus-kasus tertentu, sebuah perselingkuhan dapat memberikan dampak buruk terhadap kesehatan mental korban perselingkuhan.

1. Merasa tidak berharga

Tidak hanya merasa disakiti, Anda akan cenderung merasa tidak berharga. Korban perselingkuhan merasa sang pasangan selingkuh karena ia tidak bisa memenuhi keinginan pasangan

 Ia akan merasa tidak mampu hingga akhirnya merasa kehilangan harga diri.

2. Depresi

Menurut sebuah penelitian yang dimuat di NCBI, pengalaman yang memalukan bisa menimbulkan depresi di kemudian hari.

Meskipun tidak melakukannya, korban perselingkuhan cenderung merasa malu jika pasangannya ketahuan berselingkuh dengan orang lain.

3. Gangguan kecemasan

Masalah kesehatan mental terhadap korban perselingkuhan yang juga mungkin muncul adalah gangguan kecemasan.

Masalah ini biasanya muncul saat seseorang merasa di bawah tekanan atau ancaman.

BACA JUGALindungi Hubungan Cintamu dari Perselingkuhan dengan 4 Cara Ini

Setelah diselingkuhi, korban perselingkuhan cenderung trauma terhadap hal yang telah dialaminya. (Hellosehat)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co