GenPI.co - Proses pembelajaran virtual membuat para orang tua harus kerja lebih ekstra untuk mendidik anaknya di rumah. Namun, tak sedikit orang tua yang kurang telaten dan terkesan marah-marah kepada anak selama mendampinginya di rumah.
BACA JUGA: Presiden Palestina Mendadak Telepon Jokowi
Dijelaskan seoarng psikolog keluarga, Ajeng Raviando karakter orang tua yang cenderung tegas dan galak turut memengaruhi kondisi psikologis anak dan tumbuh kembangnya. Alih-alih memakai cara ini, ia jutru menyarankan para orang tua untuk lebih memakai cara menyenangkan.
"Untuk bisa punya hubungan komunikasi efektif dan menyenangkan perlu membaca bahasa tubuh anak. Kalau bahasa orang tua menyenangkan tentu reaksi anak juga akan senang," ujar Ajeng dalam Webinar bersama Frisian Flag belum lama ini.
BACA JUGA: Tampangnya Kalem, Ternyata 5 Zodiak Ini Paling Jahat Sedunia
Ajeng mengatakan, selain memengaruhi kondisi mental pada anak, karakter orang tua yang galak tentu akan membuat si kecil merasa kurang nyaman dalam belajar.
Kondisi ini biasanya dipicu karena ortu sedang mengalami masalah pekerjaan yang kemudian dilampiaskan ke anak.
"Orang tua jadi gampang marah karena mungkin ada juga yang belum anak selesaikan. Kalau seorang ibu biasanya domestiknya belum selesai. Jadi pertama memang kita perlu manajemen waktu," imbuhnya.
BACA JUGA: Amien Rais Buat Partai Baru, Pengikutnya Bikin Ngeri
Oleh karenanya, menurut Ajeng orang tua perlu menerapkan manajemen waktu yang tepat Karena sangat penting dalam situasi saat ini. Mereka perlu mengelola waktu menyelesaikan pekerjaan dengan menemani sang buah hati belajar.
"Jangan sampai pas belum selesai menyelesaikan pekerjaan, si anak malah ke buru minta bantuannya," lanjutnya.
Lebih lanjut Ajeng menyarankan orang tua sebaiknya lebih bisa memahami emosi dan pikiran anak-anak yang masih belum bisa ditebak. Selain itu, penting pula memehami ekspresi dan bahasa tubuh yang dilakukan anak.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News