Tak Dapat Dipercaya, Ini Kehebatan Wanita Single Parent

04 Agustus 2020 08:41

GenPI.co - Siapa bilang menjadi orang tua tunggal adalah akhir dari segalanya bagi seorang wanita? Nyatanya kaum hawa yang membesarkan anak seorang diri lebih berani dan tegar dalam menjalani kehidupan. 

Perihal bekerja, mengejar karier hingga mengurus anak dapat dilakukan beriringan. 

BACA JUGAUsai Prabowo ke Turki, Mendadak Presiden Erdogan Telepon Jokowi

Menurut data German Socio-economic Panel Study, lebih dari 80 persen orang tua tunggal di Amerika Serikat berstatus single mother. Data ini juga senada dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI. 

Di mana pada tahun 2016 saja tercatat pada tahun 2016 di Indonesia masih ada sekitar 7 juta perempuan menjadi kepala keluarga dan berstatus single parent.

Seorang psikolog, Ratih Ibrahim menyebut seorang ibu tunggal bisa disebabkan karena banyak faktor. Umumnya karena perceraian, pasangan yang meningga dunia hingga mengadopsi anak. 

BACA JUGA4 Shio Penuh Hoki, Akan Kembali ke Puncak Kejayaan

Berbagai kondisi ini membuat seorang perempuan harus menjalani peran ganda, sebagai ibu dan ayah.

"Ada 3 tantangan mendasar yang akan dihadapi seorang ibu tunggal. Mulai dari stigma masyarakat, seperti merasa kasihan, ibu tunggal selalu kesepian, atau anak yang kurang kasih sayang orang tua," ujar Ratih kepada GenPI.co belum ini.

Berikutnya adalah tantangan menjadi pemimpin dan wakil keluarga. Ia dituntut dapat membimbing sang anak seorang diri hingga dewasa. 

BACA JUGAKhasiat Bawang Putih Tunggal Memang Sangat Mencengangkan

Lalu terakhir pencari nafkah, di mana wanita single parent harus memenuhi kewajiban untuk memberi penghidupan bagi anak-anaknya, baik pendidikan hingga kebutuhan primer.

"Kelihatannya, beban kerja yang diperlukan untuk membesarkan anak sendirian akan dua kali lebih berat dibanding mengasuh anak bersama pasangan. Namun faktanya, ketiga hal di atas akan dirasakan seorang ibu tunggal karena mereka belum terbiasa," jelasnya.

Pendiri personal growth itu menyarankan beberapa hal yang bisa dilakukan wanita single parent dalam menjalani kehidupan. Yang pertama, tidak membiarkan pendapat orang lain memengaruhi hakekatnya sebagai seorang Ibu. 

Kedua, lakukan segala hal dengan ikhlas dan tetap ucapkan syukur atas berkat yang didapat selama ini.

Ratih tak menampik jika wanita single parent kerap dihantui rasa bersalah. Hal ini sangat wajar lantaran mereka berusaha sekuat tenaga ingin menjadi orang tua tunggl yang terbaik bagi sang anak.

"Tak perlu merasa beban atau bersalah. Sebaiknya fokus saja untuk menjadi ibu tunggal untuk anak-anaknya?" lanjutnya.

Asam garam menjadi orang tua tunggal juga dirasakan perempuan paruh baya bernama Nunung Setyowati. 

Tercatat hampir 10 tahun, wanita yang berpofesi sebagai karyawan swasta ini berjuang keras membesarkan anak semata wayangnya seorang diri. Ia berpisah dari mantan suami semenjak tahun 2010.

Menurutnya status single parent membuat dirinya harus ekstra bekerja mati-matian. Apalagi sang anak kala itu hendak masuk perguruan tinggi. Ia tak menampik jika masalah finansial menjadi persoalan utama, selain kebutuhan biologis.

"Wanita harus tetap bekerja apapun yang terjadi, setidaknya punya usaha dan tabungan. Karena kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya," pesan Ibu satu orang anak ini. 

Terkait dengan stigma sosial mengenai wanita yang yang hidup sendiri dengan anak, dirinya cenderung tidak memedulikan. Yang terpenting baginya, bagaimana caranya sang anak bisa hidup dengan kualitas lebih baik ke depan daripada dirinya.

"Bagi saya sekarang yang terpenting adalah masa depan anak saya. Jangan sampai dia mengalami hal serupa dengan orang tuanya," tambahnya.

Lebih lanjut Ratih menambahkan, kelebihan wanita single adalah bisa fokus dalam pengasuhan sang buah hati. Sehingga ikatan anak dengan orang bisa lebih erat dan harmonis. 

"Wanita tak perlu berkompetisi dengan pasangan, Mereka dapat membuat hubungan dengan anak jauh lebih kuat dari sebelumnya," pungkasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co