Aku Benci Pelakor yang Menggoda Suamiku

20 Agustus 2020 15:50

GenPI.co - Menikah muda ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Apalagi umurku dan suamiku yang masih muda, membuat orang-orang tidak menyangka kalau kami sudah menikah.

Sebenarnya aku tidak masalah dengan komentar orang-orang tentang aku yang memilih untuk menikah muda.

BACA JUGAPesona Janda Muda Depan Rumah Penakluk Hatiku

Namun, yang kubenci adalah perempuan-perempuan genit yang masih saja menggoda suamiku.

Aku dan suamiku bekerja di kantor yang sama. Aku memilih untuk berhenti bekerja setelah melahirkan anak pertamaku.

Karena dulunya bekerja di situ, aku tahu persis kelakuan-kelakuan para perempuan genit terhadap suamiku. Waktu aku masih bekerja saja, mereka masih berani menggoda suamiku.

Suamiku memang terbilang tampan dan ramah dengan semua perempuan. Tak heran, banyak perempuan yang kegeeran dan semakin suka dengan suamiku.

Belum lagi, pekerjaan suamiku yang membuatnya harus berhubungan dengan banyak orang, termasuk para perempuan-perempuan genit itu.

Dari banyak perempuan genit yang suka menggoda suamiku, aku hanya curiga terhadap satu perempuan, namanya Yuni. Umurnya dengan suamiku memang sepantaran sehingga mereka sangat akrab.

Yuni sering sekali meminta tolong soal pekerjaan kepada suamiku. Yang aku heran, dari sekian banyak karyawan di kantornya, mengapa dia selalu meminta tolong kepada suamiku?!

Tak jarang aku melihat suamiku masih mengurusi pekerjaannya di rumah dan mengabaikan aku yang sudah menunggunya seharian. Belum lagi si kecil, yang sudah sangat merindukan ayahnya.

Hingga pada suatu hari, aku kesal sekali dengan suamiku. Sejak sampai di rumah, hingga satu jam kemudian, ia masih saja mengurus pekerjaan dan sibuk dengan ponselnya.

Aku pun menegurnya dan menyuruhnya untuk makan dan mandi. Jujur saja, aku sudah lelah mengurus anak seharian dan ingin bersantai. Apalagi, kami memilih untuk tidak mempekerjakan ART.

Saat suamiku mandi, rasa penasaran terus mengusikku. Belum lagi, ponsel suamiku yang tergeletak begitu saja di meja makan. Tiba-tiba, ponsel suamiku berdering karena ada chat masuk.

Aku intip sekilas, ternyata chat dari Yuni. Wah, rasa kesalku mulai memuncak. Aku pun membuka pesan itu dan membacanya.

Perempuan genit itu mengucapkan terima kasih kepada suamiku, ditambah dengan emoticon cium.

APA-APAAN INI? KENAPA DIA HARUS PAKAI EMOTICON CIUM?

Kemarahanku pun memuncak dan aku memtuskan untuk melabrak perempuan genit itu.

Aku membalas chat itu dan mengatakan bahwa yang membalas pesan itu bukanlah suamiku.

“Heh perempuan ganjen! Jangan ganggu-ganggu suami orang ya. Apalagi di luar jam kerja. Pakai emoticon kiss segala lagi! Sekali lagi saya mergokin kamu genit sama suami saya, saya bocorin ke satu kantor kalau kamu itu pelakor!!!” balasku kepada si Yuni yang tak tahu malu itu.

Tentu saja, pesan itu langsung kuhapus agar tidak ketahuan suamiku. Aku tahu persis karakter suamiku, dia pasti akan lebih membela temannya daripada aku.

Sejak saat itu, aku jarang sekali melihat suamiku mengurusi pekerjaan di rumah atau di luar jam kerja.

Yuni juga tampaknya takut dengan ancamanku yang akan merusak nama baiknya di kantor.

BACA JUGASahabatku Diam-diam Mencintai Pacarku, Tapi Akulah Pemenangnya

Awas saja, sekali lagi ketahuan genit dengan suamiku, identitasmu sebagai pelakor akan kusebarkan!!! (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co