Peran Sang Ibu dalam Karier Mode Oscar Lawalata Sangat Luar Biasa

08 September 2020 13:53

GenPI.co - Dikenal sebagai perancang busana kenamaan, Oscar Lawalata rupanya menyimpan rahasia terbesar dalam karirnya. Desainer 43 tahun ini mengaku bahwa peran sang Ibu yang juga artis Reggy Lawalata lah yang membuatnya bisa sukses hingga mancanegara.

Oscar yang kini telah mengakui dirinya sebagai seorang perempuan mengaku, jika sang Ibu membantunya merintis karir dari nol. Bahkan saat ia harus memulainya dari garasi kecil di rumah. 

BACA JUGA: Mantap Menjadi Perempuan, Oscar Lawalata Umumkan Nama Baru

"Mama bantu aku dari bawah, kita dari garasi punya penjahit dua orang. Mama bantuin di manajemen pembukuannya. Sedangkan aku fokus di desainnya sampai sekarang," ujar Oscar dalam Live YouTube belum lama ini. 

Lulusan sekolah mode Esmod Jakarta ini mengaku jika banyak nasehat-nasehat dari sang Ibu yang ia terapkan dalam berkarir, Pertama soal bagaimana  menghargai orang, tim kerja, bagaimana bisa berkomunikasi yang baik kepada orang lain dan juga kepada klien-klien.

BACA JUGA: Oscar Lawalata Menjadi Transgender, Ini 5 Faktanya

Berkat peran sang Ibu, pemilik label 'Oscar Lawalata Culture' ini juga mendapatkan ilmu untuk memperlakukan orang dengan ramah dan santun. Terutama untuk meleburkan karakternya yang serba cepat ke dalam ritem pekerjaan yang lebih dinamis. 

"Jika saya ingin mendesain sesuatu tuh kadang-kadang pemikiran saya terlalu cepat. Jadi mama bilang, pelan-pelan kamu harus menjelaskannya secara pelan-pelan," paparnya.

Sang Mama, menurut Oscar juga kerap memberikan masukan soal referensi dalam mendesain baju. Terutama saat Mama Reggy sedang menemukan koleksi menarik di sebuah butik. 

"Misal oh kemarin mama lihat ada baju lucu. Jadi mama kalau ngelihat sesuatu yang unik selalu dia share gitu," pungkasnya.

Selama berkarir, Oscar pernah memenangkan International Young Creative Entrepreneur Award (IYCE) 2009 di Inggris bersama wakil Indonesia lainnya, Mahrizal Paru.

Oscar berhasil menarik perhatian juri karena mempekerjakan 20 orang dan memiliki omset Rp 100 juta per bulan serta kerja samanya dengan sekitar 100 orang pembatik, penenun, dan pengrajin perhiasan tradisional di Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Jawa sejak 1999.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Landy Primasiwi Reporter: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co