GenPI.co - Aku terbiasa dengan media sosial, karena hari-hariku jarang sekali bergaul dengan teman sebaya.
Hingga akhirnya aku menemukan satu teman yang begitu baik padaku di medsos, namanya Alfin.
BACA JUGA: Jadi Menantu Idaman, Tips Bijak dan Lancar Menghadapi Mertua
Aku rutin chatting dengannya, pagi, siang dan malam. Rasanya hanya saat tidur saja kami tidak berhubungan.
Dari awal aku berteman di media sosial dengan Alfin, aku sudah tertarik dengannya. Akhirnya, kami memutuskan untuk berpacaran online.
Setelah kami menjalani pasangan kekasih selama tiga bulan, Alfin lantas ingin bertemu denganku. Sebenarnya, aku enggak percaya diri.
Jujur saja aku bukan perempuan yang cantik, tak punya body semampai dan tak kaya. Aku berbohong sebenarnya, foto profilku adalah kakakku yang memang punya paras yang cantik.
"Sayang, kita ketemu, yuk? 5 Bulan kita sama-sama aku kangen," tulis Alfin di chatting.
"Aku malu sayang," kataku.
"Nggak apa-apa, yuk? Kita ketemu di dekat rumah kamu saja," kata Alfin yang sangat pengin berjumpa.
"Ya sudah deh, nanti ketemu di taman dekat rumah, ya," tambahku.
BACA JUGA: Terpana Aku dengan Sikap Manis Rico
"Oke, sampai bertemu hari Sabtu pukul 7 malam sayang," tutupnya.
Jujur, aku deg-degan dan bingung apa yang harus aku lakukan. Tidak mungkin dalam empat hari aku tiba-tiba kurus dan menjadi cantik.
Tiba hari Sabtu pukul 19.00 WIB, merupakan hari pertama aku bertemu dengannya. Aku akhirnya menghampirinya dengan rasa takut.
Aku melihat dia begitu tampan parasnya, dan dia tidak mengenaliku. Aku katakan dengan sangat hati-hati bahwa selama ini dia berpacaran dengan aku.
Dia masih tak percaya, dia bilang orang yang dipacarinya sangat cantik, punya badan yang bagus dan putih. Sungguh, kata-kata itu sangat menyakitkan dan membuatku makin tidak percaya diri untuk menunjukkan siapa aku.
Kemudian ia pergi dan mendorongku seakan-akan jijik denganku. Meskipun aku berbohong kepadanya dan ini salahku, tetapi dia tidak boleh menyakitiku seperti itu.
BACA JUGA: Anak Sulung Charly Vanhoutten Gantengnya Keterlaluan
Malam itu adalah mimpj buruk bagiku, aku pulang dengan hati yang sedih dan tertampar.
Selamat tinggal pacar media sosialku, mulai saat ini aku enggak akan percaya dengan siapa pun di media sosial. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News