Hery, Perajin Barongsai Semarang Cucu Pioner Wayang Potehi Indonesia

18 Februari 2019 20:24

Adalah Gunawan Hery Chandra Irawan seorang perajin sekaligus pemain barongsai. Namun siapa sangka, dibalik bakat dan ketrampilannya, ternyata lelaki 27 tahun ini adalah cucu dari pioner dalang Wayang Potehi Indonesia, Teguh Chandra.

Namun berbeda dengan sang kakek, anak kedua dan enam bersaudara ini lebih memilih menekuri jalur kesenian barongsai.  Warga Jalan Petudungan kawasan Pecinan Kota Semarang ini bahkan sudah menyukai barongsai sejak ia duduk di bangku SD.

Alumni SD Kuncup Melati Semarang ini awalnya sering melihat orangtuanya saat latihan. Dimana orangtua Hery, merupakan salah satu bagian dari kelompok barongsai tertua di Kota Semarang, Tin Hio Tong.

Setelah ia lulus SD kemudian diajak orangtuanya untuk membuat kelompok barongsai sendiri bernama Rajawali Sakti dan saat ini sudah berganti nama menjadi Koi Suci yang beranggotakan 40 orang. Dari situ, job tampil semakin banyak.

“Awal tampil karena sering dapat job di dalam maupun luar Kota Semarang. Antara di dalam dan luar, masih banyak frekuensinya di luar kota,” tutur Hery yang ternyata hanya tamat SMP.

Bahkan sudah tiga tahun berturut-turut ini ia mendapatkan tawaran tampil di Yogyakarta saat Imlek. Tahun-tahun sebelumnya tawaran justru banyak dari Jawa Timur antara lain Malang.

Selain memainkan, Hery juga memproduksi barongsai dimana pesanannya sudah merambah penjuru nusantara di antaranya Makasar, Pontianak, Surabaya, dan banyak lagi. Ketrampilan ini diakuinya diperoleh secara otodidak bermula saat melihat struktur dari barong dilanjutkan dengan coba-coba membuat kerangka kepala.

Bahan yang digunakan untuk membuat kerangka kepala yaitu rotan. Rotan tersebut di buat menyerupai kerangka, kemudian dibalut dengan kain kasa dimana untuk selanjutnya dipasang pernak-pernik seperti bola mata, bulu dan aseksoris lainnya.

“Eh sekarang keterusan dan makin banyak pesanan. Ini saja order sudah saya tutup sejak kemarin-kemarin, ini masih ada beberapa yang belum jadi,” katanya.

Hery memang berusaha menggunakan bahan baku terbaik dalam memproduksi barongsainya. Beberapa bahan baku seperti bola mata, bulu yang terbuat dari kulit kelinci dan kulit domba semuanya didatangkan langsung dari China demi menghasilkan karya yang berkualitas.

Ketika disinggung tentang peran sang kakek, ia mengakui jika tidak tertarik dengan Wayang Potehi. “Justru saya mengikuti kakek itu di musik tradisionalnya, bukan di wayangnya. Yang mewarisi sebagai dalang adalah adik bapak atau om saya,” imbuhnya.

Foto: Gunawan Hery Chandra Irawan bersama kepala barongsai hasil karyanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co