Tak Tamat SD, Warga Banjarnegara ini Mampu Membangun Pendeteksi Longsor

20 Februari 2019 12:18

Sudarsono hanya pegawai rendahan di BPBD Banjarnegara, Jawa Tengah. SD saja ia tak lulus. Namun Sudarsono tak bisa dianggap remeh. Ia adalah pencipta Elwasi, sebuah alat peringatan dini longsor.

Andri Sulistyo, Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Banjarnegara mengatakan, Sudarsono tergerak membuat Elwasi lantaran banyak alat EWS (Early Warning System) yang rusak lantaran tak terawat di Banjarnegara. Selain itu, harganya juga mahal jika diganti. “Sementara harga Elwasi ini harganya Rp5-10 juta,” ujarnya.

Andri melanjutkan, ada anggapan di masyarakat bernama Elwasi ini diciptakan oleh seorang guru fisika di SMK Negeri 2 bawang Banjarnegara bernama Pak Wasis. Menurutnya, masing-masing orang itu menciptakan dua alat yang berbeda. 

Pak Wasis mengembangkan dengan siswanya di Laboratorium mengunakan alat sistem frekuensi radio. “Sedangkan versi Darsono  menggunakan tiang pancang, pendeteksi, pengerak, setiap gerakan 5 cm ada sirine dan ada lampu pendeteksi,” terang Andri.

“Jadi Elwasi lebih ke pemasangan berupa sirine, sedangkan pak Wasis juga menciptakan pendeteksi longsor dengan gelombang radio. Dan Elwasi ini sudah dilombakan Keanova Banjarnegara juga juara 1 Tahun 2018,” tambah Andri.

Pemasangan Elwasi.

Sudarsono membangun Elwasi tanpa  menggunakan detektor kemiringan, curah hujan dan kelembaban. Hanya memanfaatkan basis detektor pergerakan tanah (extensometer). Dengan begitu, tidak terlalu banyak peralatan yang dibutuhkan.

“Elwasi ini juga didesain portable dan sangat mudah untuk dipindahkan ke titik lain atau disimpan bila tidak dibutuhkan. Dapat dirangkai dalam waktu yang sangat singkat sehingga dapat dipasang untuk pengamanan personel dalam operasi tanggap darurat dan evakuasi,” tutup Andri. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co