GenPI.co - Tradisi Rebo Wekasan yang sudah berlangsung secara turun-temurun kembali bisa dirayakan.
Rebo Wekasan sendiri selama ini sering dirayakan masyarakat di Madura, Sunda, dan lain-lain.
BACA JUGA: Curhat Haru Indra Bruggman: Siapa Bangunin Aku untuk Salat Subuh?
Bentuk ritual Rebo Wekasan beragam. Biasanya tradisi itu dirayakan dengan salat, berdoa, selamatan, dan sedekah.
Lantas bagaimana tata cara melaksanakan salat yang benar untuk Rebo Wekasan?
Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, KH Muhammad Djamaluddin Ahmad menjelaskan bahwa salat Rebo Wekasan bisa dilakukan empat rakaat dengan dua salam.
Dilansir NU Online, salat Rebo Wekasan dilakukan dengan niat salat mutlak.
Pada setiap rakaat dalam salat tersebut membaca surah Al-Fatihah sekali, Al-Kautsar sebanyak 17 kali, Al-Ikhlas lima kali, Al-Falaq sekali, dan An-Nas sekali.
"Setelah salam, membaca doa dan salatnya tidak berjamaah. Namun, dilakukan bersama-sama di lokasi yang sama pula," kata dia.
Dia menambahkan, salat bisa dilakukan pada pagi (Duha) maupun setelah salat Magrib.
BACA JUGA: Imbauan MUI untuk Pelaksanaan Salat Iduladha di Masjid
Dia menjelaskan, sebagian ahli makrifat, termasuk pakar mukasyafah meyakini setiap tahun Allah menurunkan bala (bencana) yang berjumlah 320 ribu.
“Kesemuanya diturunkan pada hari Rabu yang terakhir pada bulan Safar. Oleh karena itu, dianjurkan hari itu salat empat rakaat dengan dua salam," imbuh dia. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News