GenPI.co - Menjelang usia 40 tahun setiap orang, baik pria maupun wanita, akan mengalami siklus menurunnya gairah untuk bermesraan bersama pasangan.
Pada wanita fase ini disebut dengan masa menopause, di mana fungsi ovarium akan berhenti.
BACA JUGA: 3 Gangguan Kesehatan yang Dialami Tubuh ketika Patah Hati
Mirip dengan menopause, kaum adam juga akan mengalami fase yang disebut dengan andropause.
Namun, usia andropause terjadi lebih lambat dan lama daripada wanita. Umumnya hingga usia 50 tahun ke atas.
Spesialis Uroologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Dr dr Nur Rasyid SpU(K) mengatakan, andropause merupakan sindrom klinis pada laki-laki yang ditandai dengan penurunan kadar hormon testosteron darah.
"Berbeda dengan menopause yang membuat wanita berhenti menstruasi, pada laki-laki belum tentu produksi air mani akan berhenti," ungkap Nur kepada GenPI.co, Selasa (27/11/2020).
Adapun kondisi andropause yang akan dialami kaum adam, menurut Nur ditandai dengan perubahan psikologis hingga fisik.
Gejala fisik meliputi penurunan massa otot, penurunan kebugaran dan tenaga, mudah berkeringat, nyeri sendi dan otot.
Sedangkan, gejala psikologis meliputi gangguan mood, penurunan fungsi kognitif, dan gangguan tidur.
"Ada juga ganggung pada aktivitas bersama pasutri, walaupun tidak semua laki-laki mengalaminya," imbuhnya.
Meskipun hal ini sangat wajar dialami laki-laki, tetapi Nur menyarankan agar tetap waspada.
Apalalgi jika membawa beragam masalah dalam kehidupan, maka wajib untuk segera memeriksakan diri ke dokter terkait.
BACA JUGA: Doa Diberi Kesehatan dan Dijauhkan dari Segala Jenis Penyakit
"Disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter dan dilihat kadar testosteronnya. Kalau diperiksa testosteronnya tidak rendah, maka kita tidak memasukkan itu sebagai andropause," tukasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News