GenPI.co - Sejak berada di Sekolah Menengah Atas (SMA) saya mempunyai cita-cita menjadi seorang developer.
Namun, kata orang menjadi seorang developer membutuhkan modal yang sangat besar.
BACA JUGA: Investasi Bodong Bikin Khawatir, Tipsnya agar Terhindar Penipuan?
Nah, saya ingin bertanya, bagaimana caranya menjadi developer tanpa modal besar? Terima kasih.
(Rudi Purnomo, Mahasiswa)
Jawaban
Founder perusahaan properti PT. Putra Soegama Land, Frans Yoga Soegama
Banyak orang berpikir bahwa menjadi seorang developer pasti membutuhkan modal yang besar.
Saya waktu muda mencoba membuktikan bahwa seseorang bisa menjadi developer dengan modal minim.
Waktu itu saya akhirnya membuat sistem kerja sama atau joint operational dengan pemilik-pemilik lahan.
Jadi, PT Putra Soegama Land hampir enggak punya lahan, rata-rata kami bekerja sama dengan pemilik lahan.
Misal, mas punya lahan enggak dipakai atau merasa lahannya mati, itu bisa bekerja sama dengan kami untuk dikembangkan. Jadi lebih komersial dan efektif.
Modal paling besar jadi developer itu sebenarnya bukan walking capital, tetapi lahan.
Lahannya itu kita kerja sama dengan orang, jadi lahannya lahan orang.
Lahan orang, ditawarkan untuk kerja sama, nanti sharing profit, bagi hasil. Biasanya bagi hasilnya 60 persen developer, 40 persen pemilik lahan.
Pemilik lahan enggak mengeluarkan uang sedikit pun, hanya sertifikat tanah.
Kami juga menggunakan sistem open management sehingga pemilik lahan boleh tahu apa pun dari sistem kerja di perusahaan.
Pemilik lahan boleh meminta laporan keuangan, laporan penjualan, biaya pembangunan, sistem gaji, semua kami kasih.
BACA JUGA: Investasi Saham Berisiko Tinggi, Hal Apa yang Harus Diperhatikan?
Hal itu untuk menjaga saling percaya antara pemilik lahan dan developer. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News