Anak SMA ini 'Geser' Sri Mulyani dari Jabatan Menkeu

11 Maret 2019 07:45

Ada yang istimewa dalam lingkungan Kementerian Keuangan pada Sabtu (9/3) lalu. Selama satu hari itu, Jabatan menteri Keuangan tak dipegang oleh Sri Mulyani. Seorang anak SMAN 4 Surakarta bernama Tania duduk di kursi menteri.

Gadis berusia 16 tahun ini pun diberi kepercayaan untuk memimpin rapat yang dihadiri oleh Wakil Menteri Keuangan dan seluruh jajaran Eselon 1 Kementerian Keuangan. Tak hanya itu, dia juga berkesempatan merasakan kesibukan menjadi seorang menteri dengan mengunjungi Kampus PKN STAN dan uji coba MRT Jakarta.

Itu adalah program Girls Take Over yang diadakan Kementerian Keuangan dalam memperingati Hari Perempuan Internasional. Program yang diikuti oleh 661 peserta lebih ini bertujuan untuk mempromosikan kesetaraan gender dan kepemimpinan perempuan.

Para 'pejabat' di Kementerian Keuangan. (Foto: Instagram/@smindrawati )

Selain Tania, gadis beruntung lainnya adalah Maria yang menduduki jabatan Dirjen Pajak. Pelajar salah satu SMA di Nagekeo NTT ini berkesempatan melakukan kunjungan kerja ke salah satu Kantor Pelayanan Pajak di Jakarta.

Ada juga Putri Khairunnisa Ramli siswi SMAN 1 Bone berkesempatan menggantikan posisi Heru Pambudi sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai. Tak ingin kalah dari peserta lain, gadis 16 tahun ini berkesempatan memimpin rapat para Eselon 2 Ditjen Bea Cukai dan juga mengunjungi pelatihan K-9 milik Ditjen Bea dan Cukai.

"Suatu kesempatan luar biasa bisa berdialog langsung bersama Ibu Menteri Keuangan dan sangat bersyukur bisa diberi kesempatan untuk men-takeover posisi Dirjen Bea Cukai.“ Ungkap Putri Khairunnisa Ramli.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengungkapkan, melalui program girls take over ini kita bisa melihat potensi dari perempuan muda calon pemegang tongkat estafet kepemimpinan Indonesia di masa yang akan datang.

“Saya tidak ingin perempuan itu (dapat) jatah saja (untuk menduduki karir tertentu). Namun saya sebetulnya yakin kalau kita bicara akses dan partisipasi, banyak perempuan di Indonesia itu, beban untuk bisa mencapai suatu karir tertentu itu lebih berat dari laki-laki. Karena memang secara konstruksi sosial perempuan itu diletakkan lebih rendah, atau dalam hal ini dia harus membuktikan lebih banyak untuk bisa di tempat yang sama," terang Sri Mulyani.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co