Mom, Tunda Imunisasi Si Kecil Kalau Sedang Mengalami 5 Gejala Ini

GenPI.co - Pemberian imunisasi tentunya sangat penting bagi kesehatan anak guna melindungi diri dari berbagai penyakit berbahaya.

Bahkan, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.42 Tahun 2013 dan No.12 Tahun 2017 tentang penyelenggaraan imunisasi, si kecil wajib menerima vaksinasi dengan 5 jenis.

BACA JUGA: Meski Pandemi, Si Kecil Jangan Lupa Diimunisasi, Mommy

Lima jenis imunisasi yang harus si kecil dapatkan tersebut antara lain hebatitis B, polio, BCG, Campak, dan DPT-HB-HiB.

Bagi anak-anak yang sakit ringan masih diperbolehkan mendapat imunisasi. Namun, jika anak menderita sakit yang cukup serius, baik demam atau tidak, imunisasi tentunya harus ditunda.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini beberapa penyakit anak yang disarankan untuk tidak dilakukan tindakan imunisasi terlebih dahulu. Apa saja? Simak ulasannya. 

1. Sakit kronis

Si kecil tidak boleh diberi vaksin kalau dia mengalami sakit kronis. Gejala penyakit juga dapat disalahartikan dari reaksi tubuh terhadap vaksin.

2. Alergi parah

Sebaiknya harus waspada memberikan imuniasi pada anak yang pernah mengalami alergi akibat kandungan vaksin tersebut. 

Selain itu, pemberian vaksin flu dan campak pada anak yang alergi telur perlu diberikan hati-hati.

3. Demam tinggi

Demam tinggi dapat membuat dokter kesulitan mendeteksi jika terjadi reaksi tertentu setelah anak divaksinasi.

BACA JUGA: Covid-19 Tak Soal, Imunisasi Penting sebagai Pemenuhan Hak Anak

4. Melemahnya sistem kekebalan tubuh

Menurunnya sistem kekebalan tubuh terjadi pada anak yang sedang menjalani kemoterapi atau transplantasi. 

Meskipun vaksin aman diberikan, tetapi jika diberikan pada anak dengan kekebalan tubuh yang rendah, tidak dapat bekerja optimal sebagaimana pada anak sehat. 

Bahkan, sebagian vaksinasi itu bisa memicu penyakit pada penerima imunisasi dengan kekebalan tubuh yang lemah.

5. Salah satu anggota keluarga sedang sakit

Kalau ada salah satu anggota keluarga dengan sistem imun yang lemah, sebaiknya tunda dahulu pemberian vaksin pada anak. 

Segera jadwal ulang vaksinasi agar tidak terlalu lama mendapatkannya. (*)