Cinta Satu Malam di Warung Indomie

GenPI.co - Malam itu hujan turun deras, hanya semangkuk Indomie dan teh manis hangat di warung ini yang menemaniku. 

Tiba-tiba seorang pria datang, duduk bersama dengan tasnya yang lusuh dan basah.

BACA JUGA: Gara-Gara Katering Aku Selingkuh Dengan Kurir

Pria dengan tubuh tinggi dan rambut lurus duduk disampingku, kami berdua sama-sama basah karena hujan. 

Aku pun memberikannya handuk yang sebelumnya kupakai untuk menyeka baju basahku.

“Mas ini handuk kalau mas mau pakai,” ujarku.

Dia pun kebingungan melihat handuk basah tersebut. Setelah aku menyadari bahwa handuk tersebut lembap, akupun menariknya kembali.

Akan tetapi tiba-tiba ia memintanya kembali dan mengusapkan handuk itu ke wajahnya yang berbentuk oval.

"Boleh saya pinjam? Saya kebasahan," ujarnya.

BACA JUGA: Tak Lagi Sendiri, Mereka jadi Kembang Api Hidupku 

Aku pun tersipu malu dan memberikan handuk tersebut. Disertai dengan senyum menawan, ia pun mengucapkan terima kasih.

Waktu seakan berhenti. Tatapan matanya saat melihatku, suaranya saat memesan Indomie dan kopi hitam sangat merdu. 

Aku pun terpana hingga lupa bahwa hujan ini terus membasahi tanah dan bersenandung mesra menemani malam.

Saat hujan mulai reda, aku pun membayar jajananku sendiri. Akan tetapi, ia memintaku untuk mengantongi uangku kembali.

Walaupun tidak enak rasanya ditraktir oleh orang yang baru saja kutemui, namun kurasa cukup hari ini aku menikmati santapan hasil traktir orang yang baru kukenal ini.

Berjam-jam kami bercengkerama, menceritakan segala sesuatu yang seru maupun yang sendu. Sayang sekali bila waktu terus bergulir seperti ini, ingin rasanya kuhentikan setiap detik yang terlewati.

Tak lama kemudian, ia pun pamit untuk undur diri. Meninggalkan aku sendiri lagi di sini.

Aku hanya bisa melihatnya menghilang, sambil kutatap mangkuk mi yang sebelumnya kusantap bersamanya.  Aku merasa, telah jatuh cinta padanya. (*)