Penjaga Perpustakaan Itu Mampu Bikin Aku Panas Dingin

04 Februari 2021 15:15

GenPI.co - Hari ini cuaca Kota Surabaya sedang terik-teriknya. Ya, memang setiap hari panas di sini, tetapi hari ini terasa sangat luar biasa.

Aku bahkan sudah meminum 3 air mineral botol dalam satu jam.

BACA JUGA5 Alasan Pasangan Berani Selingkuh, Nomor 4 Paling Tidak Disadari

Aku sedang duduk di ruang diskusi perpustakaan kampus. Ruangan itu memang khusus ditujukan bagi mahasiswa yang ingin belajar kelompok.

Tapi, kali ini aku datang sendirian dan duduk di meja dekat pojok ruangan.

Bukannya tak mau bermain bersama teman-teman, tetapi aku punya misi datang ke perpustakaan tiap hari.

Misiku adalah memperhatikan penjaga ruang diskusi yang tampan.

Dia adalah pegawai baru di perpustakaan. Kalau aku tak salah, mungkin baru sekitar dua bulan bekerja sebagai petugas penjaga ruang diskusi.

Parasnya yang tampan dengan kacamata daan potongan rambut yang pendek dan rapi membuatku merasa sejuk di tengah teriknya matahari Surabaya.

Ya, bisa juga rasa sejuk ini karena hempasan pendingin ruangan yang berada di tempat aku duduk saat ini. Tapi, siapa yang peduli?

Dia selalu terlihat sibuk dengan komputernya. Sesekali dia membetulkan kacamatanya yang merosot dari pangkal hidungnya.

Kadang-kadang dia juga melepas kacamata dan mengucek kedua matanya karena lelah menatap layar komputer.

Rasanya ingin sekali kupijit pundaknya yang bidang itu.

Pakaiannya pun tampak santai, tapi tetap rapi. Tak jarang, dia hanya mengenakan kaos polos, lalu memadukannya dengan kemeja flannel dan celana khaki.

Aku belum mengungkapkan rutinitasku ini kepada teman-temanku.

Sebab, aku yakin mereka pasti akan penasaran dan memaksaku untuk membawa mereka ke ruang diskusi perpustakaan.

Bukannya tak percaya pada teman-temanku, tetapi mereka semua sangat berisik kalau sedang bergosip.

Aku tak bisa mencoreng citraku sebagai anak baik yang selalu belajar sendirian di perpustakaan, persis yang berusaha kutampilkan pada Si Mas Ganteng itu.

Suatu hari, aku lupa membawa kartu mahasiswaku untuk masuk ke ruang diskusi perpustakaan.

Pasalnya, aku baru saja ganti dompet dan kartu mahasiswaku tergeletak di meja belajar.

Melihat aku yang kebingungan tak bisa masuk, mas ganteng pun tersenyum kepadaku dan tertawa kecil.

“Tumbenan enggak bawa kartu, biasanya ingat. Sudah, masuk saja,” katanya.

Parah. Dengkulku langsung lemas, karena ternyata suaranya juga buat hatiku adem. Aku pun jadi salah tingkah dibuatnya.

“Makasih, mas,” jawabku dengan gemetaran. Mendengar suaraku yang bergetar, Mas Ganteng pun mengangguk sembari menatapku.

“Enggak usah takut begitu. Tapi, habis dari sini, kita ngopi, yuk,” ujarnya sambil tersenyum.

BACA JUGADoa agar Pasangan Setia Sampai Mati dan Tak Mudah Berpaling

Aku bersumpah, saat itu rasanya aku mau langsung saja merencanakan pernikahan kami berdua. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co