GenPI.co - Upaya mewujudkan kesetaraan untuk para penyandang disabilitas di Indonesia semakin gencar dilakukan, salah satunya di bidang pekerjaan.
Dalam Undang-undang RI No.8/2016 tentang Penyandang Disabilitas, pada pasal 53 disebutkan bahwa perusahaan pemerintah ditargetkan untuk memiliki jumlah tenaga kerja difabel sebesar 2 persen dari total karyawan.
Baca juga: Kemnaker Beri Insentif bagi Perusahaan Perekrut Karyawan Penyandang Disabilitas
Sementara itu, perusahaan swasta dengan kuota 1 persen dari total seluruh karyawan.
Salah satu perusahaan yang berupaya mewujudkan kesetaraan dalam lingkungannya, adalah PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk.
Sejak Januari 2019, Ancol menjalankan program sumber daya manusia yang berbasiskan kepedulian sosial.
Program tersebut merekrut karyawan yang memiliki keterbatasan atau disabilitas.
Saat ini jumlahnya ada lima orang, dan seluruhnya ditempatkan di lingkungan Putri Duyung.
”Tentu kami tidak menutup akan hal itu, akan tetapi kami juga melihat posisi yang tepat buat mereka,” kata Rika Lestari, Corporate Communications Taman Impian Jaya Ancol (7/4), ketika ditanya kemungkinan menambah karyawan difabel.
Lima karyawan difabel tersebut, empat diantaranya penyandang tuna rungu yaitu Rian Satrio Wibisono (kitchen bagian pastry), Ai Syarifah (kitchen), Maliki (housekeeping bagian linen), Oky Chaesara (housekeeping bagian room boy).
Satu lainnya adalah penyandang tuna daksa, yaitu Suheriyanto yang bekerja sebagai administrasi keuangan.
Program mempekerjakan kalangan difabel, juga sebagai upaya untuk menjadikan Ancol sebagai salah satu perusahaan inklusif yang menyatukan keberagaman dan tanpa diskriminasi.
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk adalah pengelola Taman Impian Jaya Ancol.
Adapun bisnis properti Ancol adalah Dunia Fantasi (Dufan), Seaworld Ancol, Atlantis Water Adventures dan Ocean Dream Samudra. Untuk resort, selain Putri Duyung Ancol juga ada Pulau Bidadari.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News