Sri Suprihatinah, Supir Bus Perempuan Raih Anna Avantie Award

22 April 2019 18:53

GenPI.co - Supirs bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang Sri Suprihatinah, akhirnya menerima penghargaan Anne Avantie Award. Penghargaan diberikan di Aula Balaikota Semarang, bertepatan dengan peringatan Hari Kartini Minggu 21 April 2019.

Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Penggerak PKK Kota Semarang  Tia Hendi. Bersama Anna Avantie yang menginisiasi kegiatan ini sekaligus menyerahkan penghargaan kepada pemenang.

Penghargaan Anne Avantie Award sendiri diberikan kepada 21 wanita di Kota Semarang yang selama ini telah memberikan kepedulian jasa terhadap masalah-masalah sosial dan kemanusiaan.

Wanita yang akrab dipanggil Sri ini mengaku bangga menerima penghargaan atas dedikasinya dalam bekerja. Ia merupakan supir bus  BRT Trans Semarang Koridor 1 jurusan Penggaron - Mangkang.

Wanita asli Mayong Jepara yang lahir di Jakarta 6 Juni 1973, mulai mengemudi sejak 1995 dimana ia telah terbiasa membawa kendaraan beroda 4. Selanjutnya pada tahun 2007, ia bergabung dengan Trans Jakarta mengemudikan armada jurusan Kampung Melayu - Ancol hingga 2016.

Dua tahun kemudian, dia mengemudikan armada Damri koridor 5 jurusan Harmoni - Lebak Bulus. Setelah itu, Sri bergabung dengan Trans Semarang Koridor 1 jurusan Mangkang - Penggaron sejak Maret 2019.

Diakuinya, pengalaman sebagai supir bus  lebih menantang, apalagi menjadi pengemudi Trans Semarang. Selain itu menjadi kebanggaan karena ia merupakan satu-satunya pengemudai berjenis kelamin perempuan.

"Di Semarang jalur BRT masih menjadi satu dengan angkot, kendaraan umum, kendaraan pribadi. Sehingga dibutuhkan kejelian, kewaspadaan, konsentrasi dan kesabaran yang tinggi,” terangnya.

Ia sendiri sama sekali tidak berharap mendapatkan penghargaan apapun. Yang ada dalam benaknya hanyalah bekerja tulus tanpa pamrih, dengan penuh dedikasi dan tanggungjawab kepada perusahaan.

Tahun 2018, Sri memutuskan pulang kampung ke Jepara. Namun, kewajibannya sebagai orang tua membuatnya tak bisa tinggal diam. Dia lantas merantau ke Semarang dan mulai bergabung dengan perusahaan rekanan atau konsorsium PT 99 Cahaya untuk menjadi supir bus Trans Semarang.

Meski pengalamannya mengendarai kendaraan angkutan transportasi terbilang cukup lama, Sri mengaku menjadi pengemudi BRT Trans Semarang ada keseruan tersendiri. "Seru sih, penumpang yang naik banyak yang kaget, kalau lihat ternyata supirnya  cewek. Mereka kadang bertanya-tanya, apakah beneran drivernya cewek atau bukan,” sergahnya.

Hingga saat ini, Sri mengaku masih seringkali mendapatkan sindiran baik dari rekan sesama supir maupun orang lain yang tahu soal pekerjaannya.

"Sering dikatain, ngapain sih cewek nyetir? Enggak ada kerjaan lain aja. Jadi, wanita ya harus yakin aja kalau memang kita benar, bisa dan punya kemampuan. Jawab semua sebagai profesionalitas," ujarnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co