GenPI.co— Desainer kondang asal Semarang, Ina Priyono kembali menghadirkan kreasi terbarunya menjelang Ramadhan 2019 (1440 H).
Ia menyiapkan koleksi tunik dan gamis yang digadang-gadang akan menjadi trend busana Ramadhan tahun ini.
Koleksi terbarunya tersebut diberi nama New Mediva Nude.
Agak berbeda dengan tahun sebelumnya yang lebih mengangkat warna tegas, kali ini Ina lebih menonjolkan tabrak warna dan kombinasi dengan semua warna nude.
Baca juga: Tren Anting Untuk Hijabers
"Ramadhan ini koleksi kami yang ready to wear ada warna-warna nude, padu padan. Trennya memang lebih ke new mediva, tapi tetap menggunakan warna nude yang soft dan anggun terlihat," kata Ina di sela pagelaran busana “Enchanting Weekend” di Ohana Cafe, Sabtu (27/4).
Dijelaskan, tahun sebelumnya tren yang ada lebih banyak orang suka warna tegas dan mencolok. Karenanya tahun ini ia mencoba mengangkat tabrak warna nude seperti peach, krem, hijau nude.
Ina menuturkan, desain yang ia usung lebih simpel. Karena busana tunik koleksinya lebih pada style milenial atau anak-anak muda yang cocok pula dikenakan oleh ibu-ibu.
"Kami ingin semua segmen masuk. Style kami lebih bergaya anak-anak muda milenial namun ibu-ibu juga bisa pakai karena desainnya yang simpel," imbuhnya.
Ditambahkan, gamis dan tunik yang digunakan lebih banyak menggunakan kombinasi lipit dan lengan yang dikombinasi.
Untuk koleksi kerudung, Ina Priyono mengombinasikan rancangannya dengan motif bunga-bunga.
"Yang terpenting adalah bahannya harus yang nyaman dipakai, bisa menyerap keringat, tidak gerah dan bisa dipakai disegala suasana. Itu wajib," katanya.
Sebenarnya, lanjut Ina, banyak wanita yang lebih suka warna putih untuk busana Lebarannya, namun mencoba mengkombinasikan warna putih dengan berbagai warna nude agar terlihat manis dan lebih modis.
Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyukai busana desain Ina Priyono, karena style-nya yang simpel dan cocok di segala suasana.
"Kami sangat bangga, ada bu Ina Priyono. Desainer Semarang yang merancang baju muslimah dengan model yang simpel," kata Mbak Ita panggilan akrabnya.
Sebagai Kota Fesyen, Pemkot memang terus mendorong desainer asal Semarang untuk go public.
“Pemkot Semarang telah menyiapkan Galeri Industri Kreatif di Kota Lama, yang di dalamnya ada pula industri fesyen. Jadi wisatawan bisa memilih dan membeli busana rancangan desainer kota Semarang," katanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News