Indonesia Diminta Tantang Militer Myanmar, OMG! Bisa Perang Besar

23 April 2021 23:49

GenPI.co - Kelompok hak asasi manusia dan aktivis mendesak Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk menolak legitimasi pemimpin kudeta Myanmar.

Bahkan, khususnya tuan rumah agar mempertimbangkan pengusiran negara itu dari blok regional atas pelanggaran hak oleh pasukan keamanan, ketika para pemimpin negara anggota bersiap untuk menghadiri KTT di Jakarta.

BACA JUGA: Prajurit 3.000 Tahun Ingin Dikloning Rusia, Kemampuannya OMG!

Jenderal Senior Min Aung Hlaing, yang memimpin kudeta 1 Februari yang menggulingkan pemerintah Myanmar yang terpilih secara demokratis, diperkirakan akan berpartisipasi dalam KTT ASEAN yang beranggotakan 10 orang bersama tujuh kepala negara.

Perdana menteri Thailand dan presiden Filipina mengatakan mereka akan mengirim menteri luar negeri mereka. Anggota ASEAN lainnya termasuk Myanmar sendiri, Brunei, Kamboja, tuan rumah Indonesia, Laos, Malaysia, Singapura dan Vietnam.

Dilansir Reuters, Jumat (23/4/2021), pertemuan itu adalah upaya internasional bersama pertama untuk meredakan krisis di Myanmar di mana pasukan keamanan telah membunuh ratusan pengunjuk rasa pro-demokrasi sejak kudeta 1 Februari.

Ini juga merupakan ujian bagi ASEAN, yang secara tradisional tidak mencampuri urusan internal negara anggota dan beroperasi berdasarkan konsensus.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak para pemimpin ASEAN untuk membantu mencegah eskalasi krisis dan 'kemungkinan implikasi kemanusiaan yang parah di luar perbatasan Myanmar'.

BACA JUGA: Poseidon Korut Bisa Bikin Rontok Dunia, Rudal Balistiknya OMG!

Sebelumnya, Organisasi Rohingya Burma Inggris (BROUK), sekelompok warga Myanmar di luar negeri, juga meminta ASEAN untuk “bersatu untuk mendorong junta Myanmar untuk mengakhiri pelanggaran mengerikan terhadap rakyat biasa dan memastikan tidak mengakui militer sebagai negara.

Sementara, sosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), sebuah kelompok aktivis, mengatakan 739 orang telah dibunuh oleh pasukan keamanan Myanmar sejak kudeta dan 3.300 orang ditahan pada Kamis (22/4/2021) kemarin.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co