China Luncurkan Radar Siluman, Amerika Serikat Makin Ketakutan

24 April 2021 23:43

GenPI.co - China telah meluncurkan radar canggih baru yang dapat mendeteksi pesawat siluman, termasuk drone, serta rudal jelajah terbang rendah, karena negara itu terus secara agresif meningkatkan kemampuan tempurnya dan melenturkan otot militernya di tengah ketegangan yang muncul di wilayah tersebut.

Di antara 'produk bintang' di pameran Nanjing, yang berakhir pada hari Sabtu, adalah radar portabel dan multiguna pertama di negara itu, yang dapat dibawa oleh seorang tentara.

BACA JUGA: Pertama Kali! SpaceX Luncurkan Dua Astronout NASA ke Luar Angkasa

Dilansir Global Times, Sabtu (24/4/2021), peralatan tersebut dijuluki 'terminator drone' karena kemampuannya untuk mendeteksi target kecil dan lambat yang menyatu di bawah gelombang kebisingan yang kuat dengan terbang dekat ke tanah.

"China dapat secara efektif mendeteksi dan melacak target yang masuk dari sudut mana pun," demikian pernyataan pengembangnya, Institut Riset No 14 dari China Electronics Technology Group Corporation (CETC) milik negara.

Radar menggunakan sirkuit terintegrasi digital, dan dapat dipasang pada semua jenis platform senjata ringan, dapat melakukan misi dalam segala kondisi cuaca, dan dapat dengan cepat dikerahkan dan ditarik.

Lembaga tersebut juga dilaporkan telah mengembangkan Sistem Pertahanan Anti-UAV (AUDS) untuk radar, meningkatkan kemampuan pertahanan negara di wilayah sensitif.

Selain itu, China juga khawatir dengan meningkatnya kedekatan antara AS dan Taiwan, yang dianggap Beijing sebagai provinsi pemberontak.

Tahun lalu, China mengancam untuk membuat tanggapan yang sah dan perlu, setelah AS menyetujui penjualan sistem senjata canggih senilai $ 1,8 miliar ke Taiwan.

Dalam beberapa pekan terakhir, China juga telah melakukan latihan militer yang melibatkan kapal induknya di perairan dekat Taiwan. Ia juga dituduh mengerahkan pesawatnya di zona pertahanan udara Taiwan (ADIZ) hampir setiap hari.

Sebagai tanggapan, Amerika Serikat telah mengadakan beberapa latihan militer bersama dengan negara tetangga China termasuk Jepang, Taiwan, dan Filipina, dan mengirimkan armada angkatan lautnya sendiri untuk melakukan perjalanan kebebasan navigasi di Laut China Selatan yang disengketakan.

Dengan meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut, Beijing juga telah meningkatkan pengeluaran militernya dalam beberapa tahun terakhir.

Sebelumnya, pada 2019, China meluncurkan rudal nuklir balistik hipersonik baru yang diyakini mampu menembus semua perisai anti-rudal yang ada yang digunakan oleh AS dan sekutunya.

Tahun lalu juga dilaporkan bahwa China sedang berupaya menggandakan hulu ledak nuklirnya.

China juga telah meningkatkan penggunaan kendaraan udara tak berawak, serta kemampuan radar anti-drone.

Pada pameran di Nanjing, sistem radar anti-drone lain yang pertama kali muncul di publik adalah S-band 3D TWA, radar pengintai ketinggian rendah.

BACA JUGA: Baru Diluncurkan, Lagu Baru IU dan Suga BTS Ukir Rekor

Sistem radar baru dapat secara bersamaan mendeteksi dan melacak target termasuk rudal jelajah terbang rendah, pesawat tempur, dan drone kecil.

Peralatan radar lain yang diperkenalkan di pameran tersebut adalah YLC-8E, yang bahkan dapat mendeteksi 'pesawat siluman paling canggih', serta KLJ-7A, radar udara pertama China yang tersedia untuk dijual ke negara lain.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co