Israel Gempur Menara Media, Titah Amerika Serikat Keras

17 Mei 2021 23:28

GenPI.co - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan dia belum melihat bukti Israel tentang operasi Hamas di gedung Gaza yang menampung tempat tinggal, kantor dan organisasi media yang dihancurkan Israel.

Blinken menyatakan bahwa dia telah meminta pembenaran Israel untuk serangan itu. Militer Israel, yang memberi wartawan dan penghuni gedung lainnya sekitar satu jam untuk mengungsi, mengklaim bahwa Hamas menggunakan gedung itu untuk kantor intelijen militer.

BACA JUGA: Soal Palestina, PKS: Pemerintah Jangan Hanya Mengutuk & Mengecam

"Tak lama setelah pemogokan, kami meminta rincian tambahan terkait pembenarannya," kata Blinken dari Kopenhagen, Denmark,s eperti dilansir dari Aljazeera, Senin (17/5/2021).

Dia juga menolak untuk membahas intelijen tertentu, dan akan menyerahkan kepada orang lain untuk mengkarakterisasi jika ada informasi yang telah dibagikan dan penilaian informasi itu.

Sementara, juru bicara militer Israel Letjen Jonathan Conricus menyampaikan phaknya sedang dalam proses dan meyakin pada waktunya informasi itu akan disajikan.

Sedangkan, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menerangkan Israel akan membagikan bukti kehadiran Hamas di gedung yang ditargetkan melalui saluran intelijen.

Tapi baik Gedung Putih maupun Departemen Luar Negeri tidak akan mengatakan apakah ada pejabat Amerika yang melihatnya.

Selain itu, Amnesty International dan pengawas media Reporters Without Borders meminta Pengadilan Kriminal Internasional untuk menyelidiki pemboman Israel atas gedung yang menampung organisasi media tersebut sebagai kemungkinan kejahatan perang.

BACA JUGA: Zionis Bisa Lewat Kalau Turki dan Iran Bidik Israel

Sally Buzbee, editor eksekutif AP, menambahkan bahwa gedung tersebut telah memiliki kantor di menara al-Jalaa selama 15 tahun dan tidak pernah diberitahu atau ada indikasi bahwa Hamas mungkin berada di dalam gedung tersebut.

"Kami pikir tepat pada saat ini ada pandangan independen tentang apa yang terjadi kemarin. Ini berdampak pada hak dunia untuk mengetahui apa yang terjadi di kedua sisi konflik secara real-time,” tutur dia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co