Kecelakaan Kereta di Kuala Lumpur, OMG! Banyak Usia Muda Tumbang

26 Mei 2021 15:38

GenPI.co - Sebanyak 200 orang terluka ketika dua kereta api ringan yang berjalan berlawanan arah tetapi di jalur yang sama  bertabrakan di terowongan bawah tanah dekat Menara Kembar Petronas di Kuala Lumpur, ibu kota Malaysia.

Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 20:33 (12:33 GMT) pada hari Senin (24/5/2021) lalu, ketika salah satu kereta, yang kosong setelah diperbaiki, bertabrakan dengan kereta lain yang membawa 213 penumpang yang bepergian ke arah berlawanan di jalur yang sama.

BACA JUGA: Titah Xi Jinping Tegas! China Full Back Up Iran

Gambar dan video yang beredar di media sosial menunjukkan penumpang terluka dan berlumuran darah beberapa dari mereka kebanyak anak-anak usia muda yang duduk atau berbaring di lantai dan jendela yang pecah.

Dilanisr dari Aljazeera, (26/5/2021), tim penyelamat harus membawa orang keluar melalui terowongan sempit dalam proses yang memakan waktu sekitar 50 menit.

Operator kereta api Prasarana mengatakan 64 orang masih dirawat di rumah sakit dengan 15 dalam kondisi serius dan enam dalam perawatan intensif.

Kecelakaan itu terjadi di bagian terowongan sekitar 100 meter (330 kaki) dari stasiun KLCC.

Jalur tersebut menggunakan kereta otomatis tanpa pengemudi meskipun pada kesempatan ini kereta kosong dioperasikan secara manual.

Semmentara, Afiq Luqman Mohd Baharudin, yang berada di dalam kereta, mengatakan kereta itu telah berhenti selama 15 menit sesaat sebelum kecelakaan itu.

"Kami baru bergerak selama 10 detik saat kecelakaan itu terjadi. Dan, dampaknya sangat kuat," kata dia

Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa orang-orang yang berdiri terlempar dan yang lainnya terlempar dari tempat duduk mereka.

Afiq menderita luka di kepala, kaki dan dadanya dan termasuk di antara mereka yang dibawa ke rumah sakit untuk perawatan.

Selain itu, Menteri Transportasi Wee Ka Siong, menyampaikan bahwa penyelidikan awal menunjukkan pengemudi kereta uji telah mengambil rute yang salah dan bahwa kereta penumpang, sebuah unit otonom, telah diizinkan untuk meninggalkan stasiun KLCC di jalur yang sama setelah menerima informasi.

Wee sebelumnya mengatakan bahwa kereta yang satu melaju dengan kecepatan 40 kilometer per jam (25 mil per jam) dan yang lainnya dengan kecepatan 60 kilometer per jam (37 mil per jam).

BACA JUGA: Israel Memble, Iron Dome Tembak Jatuh Drone Sendiri

Perdana Menteri Muhyiddin Yassin menerangkan bahwa dia menangani kecelakaan itu dengan 'sangat serius' dan telah memerintahkan kementerian transportasi dan Prasarana untuk melakukan penyelidikan menyeluruh atas apa yang telah terjadi.

Sebagai informasi, tabrakan tersebut adalah kecelakaan besar pertama dalam 23 tahun sistem metro beroperasi.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co