Merinding! Kongo Jumpalitan, 20.000 Rakyatnya Hilang

27 Mei 2021 17:08

GenPI.co - Sebanyak 20.000 orang dikabarkan hilang setelah letusan gunung berapi di Republik Demokratik Kongo timur yang menewaskan puluhan orang dan terus menyebabkan gempa bumi kuat di kota terdekat Goma.

Letusan itu mengirimkan sungai lava yang mengalir menuruni lereng bukit dari Gunung Nyiragongo, menghancurkan ratusan rumah dan memaksa ribuan orang mengungsi, tetapi berhenti 300 meter (984 kaki) di dekat bandara Goma, pusat utama untuk operasi bantuan di timur DRC.

BACA JUGA: Rahasia Hamas Bertahan dari Gempuran Israel Bikin Kaget

Kota tepi danau berpenduduk 1,5 juta orang ini terletak sekitar 12 km (8 mil) dari gunung berapi.

"Awan abu yang disebabkan oleh letusan telah menutup bandara di Goma dan Bukavu, dan kemungkinan menyebabkan penyakit pernapasan," kata Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari Aljazeera, Kamis (27/5/2021).

Dilaporkan korban tewas akibat letusan itu naik menjadi 32 orang.

Dan, lebih dari 200 gempa bumi kecil dan menengah telah menyebabkan retakan pada bangunan dan jalan di Goma.

Retakan yang lebarnya hampir 60cm (2 kaki) di beberapa tempat membuat panik warga yang tidak yakin bahayanya sudah lewat.

Penduduk merasakan getaran secara berkala sepanjang malam, dengan dua guncangan kuat dari gunung berapi paling aktif di Afrika yang memicu alarm yang meluas dan menyebabkan orang-orang yang ketakutan lari keluar rumah.

Badan pemantau seismik RSM di negara tetangga Rwanda, yang perbatasannya dekat dengan Goma, mengatakan telah mendeteksi gempa berkekuatan 5,1 pada pukul 5:46 pagi (3:46 GMT), diikuti oleh gempa berkekuatan 4,1 pada pukul 6:12 pagi.

Pihak berwenang juga telah menutup pasar, toko, dan beberapa lokasi bangunan sebagai tindakan pencegahan.

Sementara, ahli vulkanologi lokal telah mencatat ratusan gempa susulan sejak Nyiragongo kembali hidup, termasuk 119 gempa bumi pada hari Senin saja, tetapi ada harapan bahwa gunung berapi yang sangat ditakuti itu akan tenang.

Pejabat pemerintah juga telah mengumumkan beberapa tindakan bantuan termasuk membayar pemakaman korban, penyediaan bahan atap, makanan dan obat-obatan, serta konseling psikologis dan perbaikan darurat infrastruktur yang rusak.

BACA JUGA: Bomber Siluman Terbaru China Nuklirnya Bikin Amerika Panas Dingin

Namun warga tetap gelisah. Ratusan orang berlindung di kamp pengungsi Rwanda, dan banyak yang terus melarikan diri ke sana.

Sebagai informasi, sebuah gunung berapi strato yang tingginya hampir 3.500 meter (11.500 kaki), Nyiragongo melintasi celah tektonik Celah Afrika Timur. Letusan besar terakhir, pada tahun 2002, dan menewaskan hampir 100 orang.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co