Penembakan Massal di Amerika Serikat, Biden Harus Pasang Badan

27 Mei 2021 17:48

GenPI.co - Pihak berwenang di negara bagian California, AS, mengatakan delapan orang telah tewas dan beberapa lainnya cedera setelah seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke halaman kereta di San Jose, yang terbaru dalam peningkatan penembakan massal baru-baru ini di seluruh Amerika Serikat.

Penembakan itu terjadi pada Rabu (26/5/2021) di fasilitas kereta ringan yang dioperasikan oleh Valley Transportation Authority (VTA), layanan transit utama yang terletak di sebelah Departemen Sheriff Santa Clara County.

BACA JUGA: Merinding! Kongo Jumpalitan, 20.000 Rakyatnya Hilang

Para pejabat menyatakan, tersangka penyerang, yang dikonfirmasi sebagai karyawan VTA, meninggal karena luka tembak yang dilakukan sendiri.

“Saat deputi kami masuk lewat pintu, awalnya dia masih tembak-menembak. Ketika wakil kami melihatnya, dia mengambil nyawanya,” kata Sheriff Santa Clara County Laurie Smith dalam keterangannya, seperti dilansir dari AFP, Kamis (27/5/2021).

Sebelumnya, Deputi Sheriff Russell Davis mengonfirmasi bahwa setidaknya delapan orang telah tewas, sementara banyak korban sedang dirawat karena 'luka besar'. Identitas para korban belum dirilis.

Serangan mematikan, yang menuai pesan keprihatinan dan kecaman dari anggota parlemen AS, adalah yang terbaru dari beberapa penembakan massal baru-baru ini di berbagai bagian negara itu.

“Rasanya seperti ini terjadi berulang kali, bilas dan ulangi, bilas dan ulangi, ini menimbulkan pertnayaan apa yang terjadi merika Serikat,” imbuh Gubernur California Gavin Newsom.
 
Sementara, Walikota San Jose Sam Liccardo mengatakan dia mengetahui laporan berita tentang kebakaran di rumah Cassidy pada hari sebelumnya.

“Yang pasti informasi yang saya punya, ada kebakaran di rumah penembak, tidak ada yang ditemukan di dalam rumah, alhamdulillah,” ucap Liccardo.

Beberapa kendaraan pemadam kebakaran, polisi dan penjinak bom diparkir di luar rumah tersangka, di sepanjang jalan buntu di tenggara San Jose, beberapa jam setelah penembakan.

Sebagai informasi, penembakan massal telah menjadi hal biasa di AS, dengan sedikitnya 12 orang tewas dalam insiden serupa di seluruh negeri selama akhir pekan lalu.

Selama empat minggu di bulan Maret dan April, AS menyaksikan tiga penembakan yang melibatkan korban massal. Tercatat pada 16 Maret, delapan orang tewas, termasuk enam wanita keturunan Asia, di spa di kawasan Atlanta.

Kemudian, kurang dari seminggu kemudian, 10 orang tewas dalam penembakan di supermarket di Colorado dan beberapa minggu setelah itu, delapan orang tewas di fasilitas FedEx di Indianapolis.

Hampir 40.000 orang Amerika Serikat meninggal setiap tahun karena senjata, dengan setengah dari jumlah itu adalah bunuh diri.

Gedung Putih juga mengungkapkan Biden telah diberi pengarahan tentang penembakan oleh penasihat Keamanan Dalam Negeri AS, Liz Sherwood-Randall.

BACA JUGA: Rahasia Hamas Bertahan dari Gempuran Israel Bikin Kaget

Wakil Presiden Kamala Harris, mantan jaksa agung California dan senator AS, mencatat dia memiliki keluarga di San Jose dan menyebut penembakan itu 'benar-benar tragis'.

“Doa dan pikiran saya bersama semua keluarga yang terkena dampak,” tuturnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co