Malaysia Lockdown Penuh, Indonesia Kena Dampaknya

31 Mei 2021 16:40

GenPI.co - Malaysia kembali melakukan lockdown penuh untuk semua sektor sosial ekonomi selama dua pekan. Indonesia diprediksi bakal terkena dampaknya.

Lockdown total di Malaysia ini berdurasi dua minggu. Dari Selasa (1/6/2021) hingga 14 Juni 2021, Malaysia akan sepi. Seluruh aktivitas masyarakat akan sangat dibatasi.

Semua dilakukan untuk menurunkan angka penyebaran covid-19 yang terus meninggi.

BACA JUGA:  Covid di Malaysia Kian Mengenaskan, Pecahkan Rekor Mengerikan

Lantas bagaimana dampaknya dengan Indonesia? Apakah ada dampak yang bakal terasa?

Di atas kertas, penguncian wilayah ini akan berdampak ke Indonesia.

BACA JUGA:  Corona Bikin Tumbang, Malaysia Lockdown Total

Maklum, Malaysia dan Indonesia berbatasan darat secara langsung.

Pulau Kalimantan menjadi wilayah geografis di mana kedua negara berbatasan darat.

BACA JUGA:  Malaysia Lockdown Total, Peraturannya Superketat!

Berdasarkan data BPS, total kunjungan wisatawan mancanegara RI sepanjang tahun ini didominasi Timor Leste dan Malaysia.

Turis Malaysia yang datang ke Indonesia kemungkinan besar adalah mereka yang berasal dari Sabah dan Serawak.

Dua wilayah itu bisa diakses melalui jalur darat. Saat dua negara tadi mengalami kenaikan kasus corona, dampaknya diprediksi akan tetap ada.

Apalagi jiga masih ada pelancong dari Negeri Jiran yang berkunjung ke Indonesia.

Ditambah lagi, Malaysia menjadi negara destinasi ekspor terbesar ke-5 bagi Indonesia setelah China, Amerika Serikat, Jepang dan India.

Pembatasan yang dilakukan Malaysia diprediksi memiliki dampak negatif terutama bagi sektor pertambangan Indonesia terutama batu bara, besi dan baja.

Mobilitas publik yang dibatasi, kapasitas operasional pabrik yang juga terbatas membuat permintaan listrik untuk sektor komersial dan industri menjadi berkurang.

Hal tersebut berarti permintaan terhadap batu bara juga menurun.

Saat ini, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin sudah mengeluarkan maklumat pembatasan aktivitas masyarakata.

"Hanya sektor ekonomi dan jasa penting yang akan diizinkan untuk beroperasi," kata Muhyiddin, dikutip dari Straits Times.

Malaysia memang sulit menghindari lockdown penuh mengingat lebih dari 7.400 kasus tercatat pada akhir pekan lalu.

Per Jumat, Malaysia melaporkan 8.290 kasus baru covid-19. Angka itu merupakan yang tertinggi dalam sejarah pandemi corona di Malaysia.

Kini total kasus kumulatif sejak dimulainya pandemi di Malaysia menjadi 565.533 infeksi dan 2.729 kematian per Senin (31/5/2021).

Selama lockdown total, Pemerintah Malaysia mengatakan bahwa semua mal harus ditutup.

Namun, supermarket dan tempat yang menjual makanan, minuman serta kebutuhan dasar diperbolehkan buka dengan prokes ketat.

Mobilitas warga sangat terbatas. Warga yang ke luar rumah dengan mobil hanya diperbolehkan dua orang. Jaraknya pun tak boleh lebih dari 10 km. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co