Rudal Korsel Makin Berbahaya, Tak Disangka Didukung dari...

18 Juni 2021 14:38

GenPI.co - Korea Selatan sekarang sudah bebas mengembangkan rudalnya dengan muatan, dan jangkauan apa pun yang dipilihnya.

Hal itu setelah kesepakatan bulan lalu antara Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.

Namun langkah tersebut, ternyata ada risiko keamanan baru seputar pengembangan rudal Korea Selatan.

BACA JUGA:  Angin Surga Iran ke Kapal Siluman Pembelah Lautan Korea Selatan

Bahkan, beberapa analis khawatir tentang dampak potensial pada kawasan yang lebih luas.

Seperti diketahui, militer Korea Selatan sudah memiliki teknologi rudal mutakhir, meskipun sebelumnya terbatas pada jangkauan 800 kilometer (497 mil).

BACA JUGA:  Gedung Mendadak Hancur Lebur, Warga Korea Selatan Ikut Terkubur

Peneliti Daniel Bong, dari Institut Yonsei untuk Studi Korea Utara, mengatakan apakah pemerintah Korea Selatan ingin masuk ke klub eksklusif negara-negara pemilik rudal jarak jauh.

"Adalah satu hal untuk tidak memiliki belenggu pada pengembangan rudal, tetapi itu adalah hal lain untuk mengambil risiko pergi ke arah yang salah dengan China," kata Bong, seperti dilansir dari Aljazeera, Jumat (18/6/2021).

BACA JUGA:  Ketua Partai Korea Selatan Ganteng Banget, Dia Muda dan Kaya Raya

Sementara, analis Korea Selatan yang berafiliasi dengan pemerintah, serta pejabat pemerintahan Moon, telah menyatakan pemahaman tentang perspektif Korea Selatan tentang peluncuran pedoman rudal, yang dicirikan oleh Seoul sebagai mendapatkan kembali kedaulatan rudal.

“Korea Selatan bisa menjadi tempat, yang akan menjadi bencana ketika mengelola hubungan kita dengan negara-negara tetangga,” jelas Rekan Peneliti Senior Sung Ki-young, dari Institut Strategi Keamanan Nasional.

Menanggapi rencana AS dalam mendukung perkembangan rudal Korsel, Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyampaikan siap merespons hal tersebut.

“Mereka memamerkan ikatan keluarga mereka, ketika aliansi AS-Korea Selatan menguat, hubungan Korea Utara-China juga akan menguat,” ungkapnya.

Sebagai informasi tambahan, relaksasi pedoman rudal adalah salah satu dari beberapa kesepakatan yang dicapai oleh pemerintahan Biden dan Moon pada bulan Mei.

AS juga menyediakan 550.000 tentara Korea Selatan dengan vaksin, seolah-olah untuk melindungi 28.500 anggota pasukan AS yang bekerja bersama mereka.

Selain itu, Biden juga memberikan dukungannya untuk inisiatif Presiden Moon untuk membangun perdamaian dengan Korea Utara, meskipun Moon hanya memiliki sembilan bulan tersisa.

Sebaliknya, sebagai balasan, Moon juga semakin dekat dengan AS dalam kaitannya dengan menghubungkan ke China untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co