GenPI.co - Mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendadak murka. Da menuduh pemerintahan Israel di bawah Naftali Bennett menjadikan negara itu protektora Amerika.
Protektorat memiliki arti tanah atau negara yang berada di bawah perlindungan negara lain.
Selain itu, mantan PM Israel itu merasa khawatir dengan pemerintah AS di bawah Joe Biden.
Biden dianggap berpotensi membocorkan informasi sensitif kepada publik, seperti rencana operasi Israel, jika Tel Aviv harus lapor lebih dulu ke Washington.
"Informasi yang dikirim ke Amerika dapat bocor ke media utama dan dengan cara ini operasi Israel akan digagalkan." kata Benjamin Netanyahu.
Menurut Benjamin Netanyahu, Israel telah menyerahkan kemerdekaannya kepada Amerika Serikat, yang dia anggap hal itu dapat mengikat Tel Aviv.
"Pemerintahan yang dipimpin PM Naftali Bennett telah mengubah kami menjadi semacam protektorat dengan tugas untuk melapor," kata Benjamin Netanyahu, sebagaimana dikutip dari RT News, Rabu, 4 Agustus 2021.
Tuduhan tersebut Netanyahu sampaikan saat berpidato kepada Knesset (sebutan untuk parlemen Israel) pada Senin, 2 Agustus 2021, lapor Times of Israel.
Kemarahan Netanyahu disulut keputusan Naftali Bennett untuk menyepakati hubungan yang disebut tanpa masa depan dengan Washington.
Kebijakan itu lantas akan membuat AS dan Israel berkoordinasi dan memperbarui rencana-rencana tertentu.
Sebelumnya, media Israel menyebutkan bahwa Menlu Israel Yair Lapid menyetujui kebijakan "no suprise" dengan Menlu AS Anthony Blinken pada pertengahan Juni lalu.
"Jika kita tidak memiliki kemerdekaan dalam masalah ini, kita berarti tidak memiliki kemerdekaan sama sekali," kata Benjamin Netanyahu. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News