GenPI.co - Serangan Taliban di Afghanistan secara bertahap kehabisan napas karena kelompok itu tidak memiliki sumber daya untuk mengambil alih kota-kota besar.
Hal itu dikatakan seorang pejabat senior di kementerian luar negeri Rusia yang dikutip kantor berita Interfax pada hari Kamis (6/8).
Alexander Vikantov, wakil kepala informasi dan pers di kementerian itu, mebeber contoh-contoh di mana pasukan pemerintah Afghanistan dapat merebut kembali beberapa distrik yang direbut oleh Taliban bulan lalu.
Kendati demikian ia tidak menafikan bahwa aksi-aksi militer besar yang dilakukan Taliban pada bulan ini di dekat pusat-pusat provinsi besar.
"Taliban kekurangan sumber daya untuk mengambil alih dan menguasai kota-kota besar termasuk ibu kota, Kabul. Serangan mereka secara bertahap kehabisan tenaga," katanya.
Dia menambahkan bahwa Rusia akan terus mendesak untuk melakukan pembicaraan damai.
Keuntungan teritorial cepat Taliban di daerah pedesaan Afghanistan selama beberapa bulan terakhir membuat banyak orang lengah, terutama pemerintah Afghanistan.
Sementara kecepatan serangan itu melambat, para pejuang pemberontak telah mengalihkan perhatian mereka ke pusat-pusat kota.
Kelompok itu menembus jauh ke dalam tiga ibu kota provinsi utama, yang dikhawatirkan banyak orang bisa jatuh ke dalam kendali Taliban.
Pertempuran sangat sengit di dalam kota Herat, dekat perbatasan barat dengan Iran, Lashkar Gah, ibu kota provinsi Helmand di barat daya, dan Kandahar di selatan.
Tiga komandan Taliban mengatakan kepada Reuters bahwa mereka telah mengubah strategi dari menargetkan daerah pedesaan menjadi menyerang kota-kota provinsi.
Tindakannya itu sebagai tanggapan atas peningkatan serangan udara Amerika Serikat setelah negara itu mengatakan akan mengakhiri perang terpanjangnya.
Seorang juru bicara militer Afghanistan mengatakan minggu ini keadaan darurat telah diumumkan di Lashkar Gah dan pasukan pemerintah mendapatkan bala bantuan dan dukungan udara AS.
"Pasukan khusus telah dikirim ke daerah itu. Semangat mereka bagus," kata juru bicara angkatan bersenjata Jenderal Ajmal Omar Shinwari kepada Reuters.
Hilangnya Lashkar Gah akan menjadi pukulan besar bagi pemerintah, yang telah berjanji untuk mempertahankan pusat-pusat strategis setelah kehilangan banyak distrik pedesaan ke Taliban dalam beberapa bulan terakhir.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News