Adik Kim Jong Un Ngamuk! Korsel dan AS Jadi Sasaran

10 Agustus 2021 18:15

GenPI.co - Kim Yo Jong, adik pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong un tiba-tiba ngamuk. Kemarahannya mengarah ke Korsel dan Amerika Serikat (AS).

Dua negara itu dianggap sudah kelewatan lantaran bersiap untuk latihan perang gabungan besar-besaran.

Selama dua tahun terakhir, skala latihan telah dikurangi secara signifikan karena pandemi covid-19.

BACA JUGA:  Kim Jong Un dan Xi Jiping Makin Mesra, Sampai Saling Kirim Pesan

Tetapi selama puncak pemulihan hubungan pada 2018, Pyongyang hampir meyakinkan Seoul untuk membatalkan latihan gabungan tersebut.

Saat ketegangan mereda, Washington masuk. Dia menegaskan kembali agendanya, yang kontra untuk reunifikasi dan perdamaian di semenanjung Korea.

BACA JUGA:  Kondisi Kim Jong Un Bikin Deg-degan

AS mempertahankan pengerahan 28.000 tentaranya di Korea Selatan. Mereka ditempatkan di sana sejak Perang Korea 1950-1953. 

Sejak itu cengkeraman AS di Korsel kian kuat. Mereka terang-terangan ingin melindungi Korsel dari ancaman Korut.

BACA JUGA:  Kim Jong Un Gerakkan Militer, Mencekam Banget!

Kim Yo Jong, yang dianggap sebagai wanita terkuat Korut, bersumpah bahwa negaranya akan mengembangkan senjata untuk serangan pertama atau preemptive yang lebih baik.

Latihan perang gabungan menjadi tekanan yang diperlihatkan Seoul dan Washington.

Korea Utara murka. Mereka menuding itu sebagai latihan invasi terhadap Pyongyang.

Kim Yo Jong menyebut latihan itu pada akhirnya merusak diri sendiri.

"Militer AS dan Korea Selatan akhirnya memulai latihan militer gabungan yang selanjutnya memfasilitasi ketidakstabilan," kata Kim Yo Jong dalam pernyataan, Selasa (10/8/2021) yang disiarkan Korean Central News Agency (KCNA).

Korut disebut akan memperkuat pertahanan nasional dan kemampuan preemptive yang kuat untuk segera menanggapi setiap tindakan militer.

Tapi AS dan Korea Selatan tak bisa diusik. Dua negara itu malah memulai latihan militer gabungan musim panas tahunan mereka yang dimulai minggu depan.

Menurut kantor berita Yonhap yang berbasis di Seoul, latihan empat hari itu bertujuan untuk menguji respons militer terhadap situasi yang tidak terduga sebelum perang pecah.

Itu kemudian akan diikuti Pelatihan Pos Komando Gabungan dengan simulasi komputer selama sepuluh hari. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co