GenPI.co - Amerika Amerika Serikat (AS) tak bisa lagi menolerir Iran. Sumpah keluar. Iran disebut bakal dihukum berat.
Menlu Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, bersuara paling lantang soal ini.
Dia bersumpah menghukum Iran terkait serangan kapal tanker yang dikelola miliarder Israel di dekat perairan Oman.
Sikap Blinken tegas. Dia tak ingin dunia terus-terusan membiarkan Iran mendapatkan impunitas.
Itu disampaikan Blinken dalam rapat virtual Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) membahas keamanan maritim pada Senin (9/8) waktu setempat, seperti dilansir AFP dan Arab News, Selasa (10/8/2021).
Iran telah membantah terlibat dalam serangan kapal tanker itu.
Namun para analis menggambarkan serangan itu sebagai bagian dari perang bayangan antara Iran dan Israel.
Penyelidikan AS mendapati bahwa kapal tanker bernama Mercer Street itu menjadi target serangan dua drone pada 29 Juli lalu.
Dua serangan drone yang dilaporkan gagal itu dilaporkan awak kapal via panggilan darurat.
Serangan drone ketiga pada 30 Juli berhasil memicu kerusakan pada kapal tanker itu dan menewaskan dua awaknya.
Penyelidikan menemukan bahwa drone ketiga dipasangi muatan peledak level militer, yang memicu sebuah lubang dengan diameter dua meter pada bagian akomodasi awak kapal.
Dalam forum PBB itu, Blinken menyebut bahwa serangan itu memiliki pola serangan yang biasa dilakukan Iran.
"Itu bagian dari pola serangan dan perilaku provokatif lainnya oleh Iran. Serangannya mengancam kebebasan navigasi, pelayaran dan perdagangan internasional selain memicu korban jiwa," sebut Blinken. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News