Jenderal Muda Afghanistan ini adalah Mimpi Buruk Bagi Taliban

12 Agustus 2021 14:40

GenPI.co - Seorang jenderal muda Afghanistan menunjukkan taringnya di tengah upaya kelompok Taliban menguasai negara itu.

Jenderal itu bernama Sami Sadat, masih berusia 36  tahun dan menanjak reputasinya lantaran turun sendiri memimpin pasukannya untuk bertempur. 

Perwira militer berpangkat tertinggi di Afghanistan selatan itu  menjadi sensasi di media sosial lantaran sekuat tenaga bersama pasukannya mempertahankan Lashkar Gah.

BACA JUGA:  Tokoh Garis Keras di Kabinet Iran, Salah Satunya buronan Interpol

Saat para pemberontak membanjiri media sosial dengan gambar tentara Afghanistan yang menyerah dan berfoto selfie dengan penduduk setempat, jenderal muda itu  tak mau kalah

Dia juga menggunakan Twitter dan Facebook sebagai alat PR yang apik dalam memerangi kelompok Islam garis keras itu.

BACA JUGA:  Taliban Merangsek ke Utara, Pemerintah Afganistan di Ujung Tanduk

Sami Sadat dan 20.000 personel tentara di bawah komandonya di Korps 215 telah mengumpulkan ribuan follower di media sosial.

Akun Twitter mereka dibanjiri gambar jenderal muda  itu di antara pasukan, berpose untuk selfie dengan warga sipil muda, dan bertemu dengan penjaga toko lokal.

BACA JUGA:  Manuver Maut Taliban Bikin Rusia Ketar-ketir, Ngeri!

Pada hari Rabu, kementerian pertahanan mentweet bahwa dia telah dipromosikan untuk memimpin pasukan khusus negara itu. Pengumuman itu disambut secara luas di platform tersebut.

Sadat tetap optimis meskipun ada kemajuan Taliban. Dalam wawancara dengan AFP, dia yakin pihak pemerintah akan menang.

“Karena saya tahu kami akan menang,” katanya kepada AFP dalam wawancara telepon dari garis depan Lashkar Gah.

"Saya tahu ini adalah negara kita, bahwa Taliban gagal, cepat atau lambat mereka akan gagal,” katanya dalam wawancara telepon dari garis depan Lashkar Gah.

Rekan-rekan perwira dan teman-teman Sadat mengakui bahwa ada yang berbeda darinya.

"Dia sama sekali tidak naif," kata seorang pejabat keamanan yang meminta tidak disebutkan namanya.

Seorang jenderal yang merupakan rekan Sadat di agen mata-mata menyebut perwira muda itu  memiliki visi yang sangat strategis dan analisis yang sangat mendalam tentang apa yang terjadi.

Lulus dari King's College yang bergengsi di London, Sadat memulai karier militernya di kementerian dalam negeri Afghanistan.

Dia menerima pelatihan militer di Jerman, Inggris, Polandia dan Amerika Serikat, dan juga bertugas di Direktorat Keamanan Nasional - badan mata-mata Afghanistan.

Sadat lebih suka berbicara tentang anak buahnya daripada dirinya sendiri dan keluargany.

Memang, di Afghanistan perwira senior dan kerabat mereka adalah target khusus untuk regu pembunuh Taliban. Sadat bahkan menolak untuk mengatakan di mana dia dilahirkan.

Daha mudanya mendidih dan ingin segera memberangus seluruh Taliban  yang mencoba menyerang Laskhar Gah.

"Setiap Taliban yang datang ke Lashkar Gah akan mati atau cacat seumur hidup," katanya kepada AFP.

Meski begitu, dia mengakui butuh waktu untuk mengamankan kota sepenuhnya.

Pada 4 Agustus, Sadat meminta warga untuk meninggalkan Lashkar Gah agar militer bisa melancarkan serangan balasan habis-habisan.

Tapi dia masih menahan diri, mengatakan dia takut menyakiti mereka yang memilih untuk tetap tinggal.

Sadat menggambarkan bagaimana pasukannya pergi dari rumah ke rumah untuk mengamankan lingkungan yang telah disusupi Taliban di Lashkar Gah.

“Kami masih menemukan warga sipil – terutama orang tua dan wanita yang terjebak – yang kami bawa ke tempat yang lebih aman,” katanya.

LSM dan PBB telah berulang kali menyatakan keprihatinan tentang kekerasan dan risiko yang ditimbulkan oleh warga sipil - ancaman yang mencakup pemboman udara terhadap posisi Taliban yang dicurigai di Lashkar Gah oleh militer Afghanistan.

Kesetiaan dan rasa hormat Sadat tampaknya memerintah di antara pasukan telah menjadi faktor kunci dalam perlawanan terhadap Taliban di kota, meskipun kemajuan mereka merusak moral di tempat lain di Afghanistan.

"Dia bukan seseorang yang memberi perintah dari belakang saat bersembunyi di humvee," kata seorang sumber keamanan Afghanistan.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co