GenPI.co - Kelompok Taliban membuat dunia terkaget-kaget dengan serangan kilatnya terhadap pemerintah Afghanistan.
Hanya dalam beberapa hari, kelompok ini telah menguasai hampir semua wilayah negeri itu.
Puncaknya pada Minggu (15/8) lalu, di mana kelompok garis keras itu mengmabil kendali istana kepresidenan yang ditinggalkan Ashraf Ghani.
Kekuatan kelompok ini juga tak main-main. Dilansir dari laman The Guardian, kekuatan kelompok milisi pimpinan Hibatullah Akhundzada ini berkisar 80 ribu orang.
Namun, jika dihitung jumlahnya mencapai lebih dari 200 ribu orang termasuk para pendukungnya.
Sejumlah pertanyaan pun muncul. Dari mana sumber dana yang didapatkan oleh kelompok bersenjata itu?
Dilansir dari laman VOA, taliban diuntungkan dengan merampas bantuan persenjataan dari pemerintah Amerika Serikat buat militer Afghanistan.
Berdasarkan data intelijen negara, Taliban juga mendapatkan pasokan dana dari berbagai aksi kegiatan kriminal seperti memproduksi dan memperdagangkan narkotika, pemerasan, serta penculikan.
Dari aksinya itu Taliban mampu meraup ratusan juta dolar. Belum lagi penguasaan sumber kekayaan alam Afghanistan yakni pertambangan.
Tidak hanya itu saja, mereka memperoleh dana dari donasi para pendukung yang kaya raya. Donasi tersebut berasal dari negara-negara yang mengakui Taliban.
Taliban diprediksi mampu menghasilkan US$300 juta hingga US$1,6 miliar per tahunnya, ini baru dari perdagangan narkotika saja. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News