4 Tokoh Kunci dalam Kepemimpinan Taliban, Sosoknya Sangar Semua!

22 Agustus 2021 14:45

GenPI.co - Para pejabat senior dalam sistem kepemimpinan Taliban berkumpul di ibu kota Afghanistan, Kabul,  pada hari Sabtu (21/8). 

Mereka datang  untuk melakukan pembicaraan dengan para tetua dan politisi tentang pembentukan pemerintah setelah mereka meraih kekuasaan akhir pekan lalu.

Cara kerja internal dan kepemimpinan Taliban tersebut telah lama diselimuti kerahasiaan, bahkan selama pemerintahan mereka dari tahun 1996 hingga 2001.

BACA JUGA:  Saudara Presiden Afghanistan Berkhianat, Berbalik Dukung Taliban

Namun begitu, berikut adalah tokoh kunci dari kelompok yang berhasil menumbangkan pemerintahan Afghanistan dalam hitungan hari itu.Simak!

Haibatullah Akhundzada, pemimpin tertinggi

BACA JUGA:  Serangan Maut Jet Tempur Israel, Hawa Kematian di Langit Gaza

Haibatullah Akhundzada diangkat sebagai pemimpin Taliban di sebuah transisi kekuasaan yang cepat setelah serangan pesawat tak berawak AS membunuh pendahulunya, Mullah Mansour Akhtar, pada tahun 2016.

Sebelum naik ke peringkat gerakan, Akhundzada adalah tokoh agama yang rendah hati. Dia secara luas diyakini telah dipilih untuk melayani lebih sebagai tokoh spiritual daripada komandan militer.

BACA JUGA:  Pria Filipina ini Heroik Sekali, Mau Balik ke Afghanistan untuk..

Setelah ditunjuk sebagai pemimpin, Akhundzada mendapatkan janji kesetiaan dari pemimpin Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri, yang menghujaninya dengan pujian dan  menyebutnya sebagai emir orang beriman.

Akhundzada ditugaskan dengan tantangan besar untuk menyatukan gerakan militan yang sempat retak selama perebutan kekuasaan yang pahit setelah pembunuhan Akhtar.

Abdul Ghani Baradar, salah satu pendiri Taliban

Abdul Ghani Baradar dibesarkan di Kandahar – tempat kelahiran gerakan Taliban.

Seperti kebanyakan orang Afghanistan, kehidupan Baradar selamanya diubah oleh invasi Soviet ke negara itu pada akhir 1970-an, mengubahnya menjadi pemberontak.

Dia diyakini telah berjuang berdampingan dengan ulama bermata satu Mullah Omar.

Keduanya kemudian mendirikan gerakan Taliban pada awal 1990-an selama kekacauan dan korupsi perang saudara setelah penarikan Soviet.

Setelah rezim Taliban digulingkan pada tahun 2001 oleh pasukan pimpinan AS, Baradar diyakini berada di antara sekelompok kecil pemberontak.

Mereka mendekati pemimpin sementara Hamid Karzai dengan kesepakatan potensial yang akan membuat para militan mengakui pemerintahan baru.

Ditangkap di Pakistan pada 2010, Baradar ditahan sampai tekanan dari Amerika Serikat membuatnya dibebaskan pada 2018 dan dipindahkan ke Qatar.

Kemudian dia  ditunjuk sebagai kepala kantor politik Taliban dan mengawasi penandatanganan perjanjian penarikan pasukan dengan Amerika Serikat.

Sirajuddin Haqqani, Jaringan Haqqani

Putra seorang komandan terkenal dari jihad anti-Soviet, Sirajuddin Haqqani merangkap sebagai wakil pemimpin Taliban dan kepala jaringan Haqqani yang kuat.

Jaringan Haqqani adalah kelompok yang duanggap sebagai teroris oleh AS yang telah lama dipandang sebagai salah satu faksi militan paling berbahaya di Afghanistan.

Kelompok ini terkenal karena penggunaan bom bunuh diri dan diyakini telah mengatur beberapa serangan paling terkenal di Kabul selama bertahun-tahun.

Jaringan tersebut juga dituduh membunuh pejabat tinggi Afghanistan dan menahan warga negara Barat yang diculik untuk tebusan — termasuk tentara AS Bowe Bergdahl, yang dibebaskan pada tahun 2014.

Kelompok ini karena kemandirian mereka, metode perang yang cerdas, juga dalam urusan bisnis.

Haqqani beroperasi dari pegunungan terjal di timur. Afghanistan, sambil memegang kekuasaan yang cukup besar atas dewan kepemimpinan Taliban.

Mullah Yaqoob, putra pendiri Taliban

Putra dari salah satu pendiri Taliban Mullah Omar, Mullah Yaqoob mengepalai komisi militer yang kuat dari kelompok tersebut, yang mengawasi jaringan luas komandan lapangan yang bertugas melaksanakan pemberontakan.

Ayah Yaqoob adalah  pemimpin Taliban, dan garis keturunan yang kuat itu membuatnya menjadi tokoh pemersatu dalam gerakan tersebut.(ToI)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co