Militer Oposisi Bakal Ngamuk, Taliban Ditantang Perang

23 Agustus 2021 12:50

GenPI.co - Negosiasi di Afghanistan berjalan alot. Opsisi dan Taliban sama-sama tak mau kalah. Ikrar perang pun dipekikkan oposisi. Tantangannya adalah perang jangka panjang.

Pasukan oposisi anti-Taliban mengaku siap jika harus berperang jangka panjang dengan pasukan Taliban yang kini menguasai Afghanistan.

Tapi itu adalah opsi terakhir. Masih ada ruang negosiasi yang dibuka untuk Taliban.

BACA JUGA:  Pernyataan Polri Tegas, Simpatisan Taliban Jangan Macam-macam

Saat ini Taliban menguasai sebagian besar Afghanistan. Juru bicara pasukan oposisi anti-Taliban, Ali Maisam Nazary Nazary optimistis keadaan ini tak tergoyahkan.

Dia hanya menyoroti laporan bahwa milisi lokal di beberapa distrik mulai menentang kekuasaan garis keras mereka dan telah membentuk hubungan dengan NRF Massoud.

BACA JUGA:  Pejabat Taliban Keluarkan Pernyataan untuk Warga Afghan, Isinya..

"Massoud tidak memberi perintah agar hal-hal ini terjadi tetapi semuanya terkait dengan kita," kata Nazary.

Taliban diklaim sempat kewalahan. Maklum, wilayah yang dikuasai luas. Dan pasukan Taliban disebut tidak bisa berada di mana-mana pada saat yang bersamaan.

BACA JUGA:  Meeting Petinggi Taliban Makin Intens, Nasib Afghanistan Bakal...

Sepeti dilansir AFP, Senin (23/8/2021), Ali Maisam Nazary memastikan pihaknya tengah mempersiapkan diri untuk berperang jangka panjang dengan kelompok Taliban.

Menurutnya pasukan oposisi selalu siap berperang jangka panjang meski tetap membuka opsi negosiasi.

Nazary memastikan persiapan itu dilakukan sejak Taliban menguasai Afghanistan.

Menurutnya ribuan orang Afghanistan telah pergi ke Panjshir untuk bergabung dengan opsisi demi pertempuran dan tempat yang aman untuk melanjutkan hidup mereka.

Tak hanya itu, Ahmad Massoud anak dari Komandan Mujahidin Ahmad Shah Massoud, kata dia, juga telah mengumpulkan 9 ribuan orang untuk melawan Taliban.

Bahkan, gambar yang diambil AFP beberapa waktu belakangan menunjukkan sejumlah rekrutan tengah bersiap untuk perang.

Sejumlah humvee lapis baja juga terlihat melintasi lembah timur laut Kabul. 

Namun, Nazary menyebut tujuan utama pasukan Front Perlawanan Nasional adalah untuk menghindari pertumpahan darah ldi Afghanistan.

Jika Taliban tetap tidak menyepakati negosiasi terkait sistem pemerintahan baru, maka dia menyebut pasukan oposisi akan memberikan mendeklarasikan perang.

"Syarat untuk kesepakatan damai dengan Taliban adalah desentralisasi - sebuah sistem yang menjamin keadilan sosial, kesetaraan, hak, dan kebebasan untuk semua," kata Nazary. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co