ISIS Mungkin Mengebom Lagi, Biden: Mereka Tak Boleh Hidup

28 Agustus 2021 07:57

GenPI.co - Tim keamanan nasional Joe Biden telah mengatakan kepada presiden Amerka Serikat itu bahwa ISIS mungkin mengebom lagi di Kabul, Afghanistan.

Dikatakan pula bahwa bahwa tindakan "perlindungan kekuatan maksimum" sedang diambil di bandara di ibukota Afghanistan.

Pasukan AS yang membantu mengevakuasi warga Afghanistan bersiap menghadapi lebih banyak serangan setelah pemboman bunuh diri ISIS hari Kamis di luar bandara Kabul.

BACA JUGA:  Ledakan Dahsyat bak Kiamat, Bagian-bagian Tubuh Berterbangan

Beberapa media AS termasuk New York Times mengutip pejabat kesehatan setempat yang mengatakan hingga 170 orang, tidak termasuk tentara AS, tewas dalam serangan itu.

Gedung Putih mengatakan operasi evakuasi beberapa hari ke depan yang telah membawa lebih dari 100.000 orang ke luar negeri dalam dua minggu terakhir kemungkinan akan menjadi yang paling berbahaya.

BACA JUGA:  Banyak Keluarga Pengungsi Kabul Mengeluh lapar, Taliban Malah

Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan AS yakin masih ada ancaman spesifik dan kredibel  terhadap bandara. 

"Kami tentu siap dan mengharapkan upaya di masa depan.  Kami memantau ancaman ini, sangat, sangat spesifik, hampir secara real time,” kata Kirby kepada wartawan di Washington.

BACA JUGA:  Bandara Kabul Tak Lagi Aman, Australia pun Ambil Keputusan

ISIS, musuh Taliban dan juga Barat, mengatakan salah satu pengebom bunuh diri telah menargetkan penerjemah dan kolaborator tentara Amerika."

Pentagon mengatakan serangan itu dilakukan oleh satu pembom bunuh diri, bukan dua seperti yang diperkirakan sebelumnya.

Dewan Keamanan PBB mengutuk pemboman itu sebagai "hal yang sangat menjijikkan" karena menargetkan warga sipil yang mencoba melarikan diri dari negara itu.

Biden mengatakan dia telah memerintahkan Pentagon untuk merencanakan bagaimana menyerang ISIS-Khorasan, kelompok yang mengaku bertanggung jawab.

Ditanya apakah Biden berusaha menangkap dan mengadili mereka yang bertanggung jawab, sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki memberi jawaban tegas. 

"Saya pikir dia (Biden) menjelaskan bahwa dia tidak ingin mereka hidup di bumi lagi."

Sementara itu, Taliban mengatakan bahwa warga Afghanistan dengan dokumen yang sah akan dapat bepergian dengan bebas di masa depan kapan saja.

Pernyataan tersebut  ditujukan untuk menenangkan kekhawatiran bahwa gerakan itu merencanakan pembatasan keras terhadap kebebasan. 

Taliban juga telah menyampaikan kepada AS keinginannya untuk melihat kehadiran diplomatik AS tetap di Kabul, kata para pejabat AS. 

Tetapi saat  berbicara di Gedung Putih, Psaki merobohkan gagasan itu. 

"Kami tidak memperkirakan kehadiran diplomatik di Afghanistan (setelah 31 Agustus)," katanya.(AP)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co