GenPI.co - Protes warga Palestina di perbatasan antara Jalur Gaza dan Israel pada hari Selasa (31/8) malam diwarnai dengan aksi sebuah kelompok yang dinamakan diri sebagai 'unit kebingungan malam.'
Mereka membakar ban dan menggulingkannya ke arah pasukan pertahanan Israel (IDF) yang berjaga-jaga di sepanjang perbatasan.
Itu adalah malam keempat di mana perbatasan itu dipenuhi orang yang berdemo untuk menuntut pembukaan blokade oleh Israel
Sama seperti malam-malam sebelumnya, para demonstran juga dilaporkan melemparkan bom rakitan ke arah tentara.
Aksi itu ditanggapi dengan tembakan langsung oleh IDF. Akibatnya, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza, seorang warga pun terluka.
Tidak ada komentar langsung dari IDF terkait hal tersebut dan tidak ada laporan cedera di pihak Israel.
"Unit kebingungan malam" di protes di perbatasan tidak secara resmi mengikat diri mereka dengan Hamas.
Namun demikian, kegiatan mereka biasanya tidak dapat terjadi tanpa persetujuan dari faksi yang yang menguasai Jalur Gaza itu
Kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan Hamas tersebut mengatakan bahwa kerusuhan malam di perbatasan akan berlanjut hingga setidaknya Kamis (2/8) mulai sekitar pukul 8 setiap malam.
Kekerasan terbaru di perbatasan terjadi ketika Israel mengizinkan puluhan truk bahan bangunan masuk ke Jalur Gaza pada hari Selasa.
Bassam Ghabin, direktur penyeberangan kargo Kerem Shalom sisi Palestina, mengatakan bahwa 30 truk penuh semen, 120 truk kerikil dan 15 truk baja memasuki Gaza.
mengatakan bahwa bahan-bahan mulai masuk pada hari Senin, dan bahwa penyeberangan itu beroperasi hampir pada kapasitas yang sama seperti sebelum perang 11 hari pada bulan Mei.
Seorang pejabat keamanan Israel, berbicara dengan syarat anonim, membenarkan bahwa bahan bangunan telah memasuki Gaza.
Dia tidak memiliki rincian spesifik, tetapi mengatakan bahwa mereka berada di bawah keputusan pemerintah yang diumumkan sebelumnya.
Sebelumnya saat berbicara kepada pejabat pertahanan Senin malam, kepala IDF Aviv Kohavi memperingatkan bahwa Israel tidak akan mentolerir kerusuhan perbatasan.
“Ketenangan dan keamanan akan memungkinkan perbaikan kondisi sipil, tetapi kerusuhan dan teror akan menyebabkan respons atau operasi yang kuat,” katanya.(TOI)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News