PBB Cari Dana Rp 8,5 Triliun, Ternyata untuk...

14 September 2021 01:40

GenPI.co - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sedang menggalang dana sebesar 600 juta dolar  atau sekitar Rp 8,5 triliun melalui konferensi tentang bantuan di Jenewa.

Dana tersebut untuk  untuk mencegah krisis kemanusiaan di Afghanistan setelah Taliban mengambil alih kekuasaan.

Setengah dari populasi Afghanistan sendiri hidup dalam kelaparan bahkan sebelum Taliban mengambil alih negeri itu pada Agustus 2021 lalu.

BACA JUGA:  Taliban Bolehkan Wanita Afghanistan Kuliah, Tapi...

Jumlah tersbebut, yakni kurang lebih 18 juta orang, menggantungkan hidup pada kemanusiaan. 

“Angka itu tampaknya akan meningkat akibat kekeringan serta kekurangan uang tunai dan makanan,” kata para pejabat PBB dan beberapa kelompok bantuan kemanusiaan.

BACA JUGA:  Mencekam! 3 Malam Berturut-turut Roket dari Gaza Sasar Israel

Pemutusan tiba-tiba sumbangan asing senilai miliaran dolar, menyusul runtuhnya pemerintah dukungan Barat di Afghanistan dan kemenangan Taliban, telah menambah lebih banyak tekanan pada program-program PBB.

Namun, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan organisasinya sedang menghadapi kesulitan finansial.

BACA JUGA:  Korea Utara Uji Coba Rudal Jarak Jauh, AS Langsung Bereaksi Keras

"Saat ini PBB bahkan tidak mampu membayar gaji karyawannya sendiri," kata Guterres kepada wartawan pada Jumat (10/9).

Konferensi Jenewa, yang dimulai pada Senin sore, dihadiri oleh para pejabat tinggi PBB termasuk Guterres.

Hadir pula kepala Komite Internasional Palang Merah Peter Maurer, serta puluhan perwakilan pemerintah berbagai negara, termasuk Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas.

Sekitar sepertiga dari dana 606 juta dolar AS yang diupayakan untuk dikumpulkan akan digunakan oleh Program Pangan Dunia (WFP).

Badan PBB itu menemukan bahwa 93 persen dari 1.600 warga Afghanistan yang disurvei pada Agustus dan September tidak mengonsumsi makanan yang cukup.

Sebagian besar karena mereka tidak dapat memperoleh akses ke uang tunai untuk membeli makanan.

"Sekarang kami berpacu dengan waktu dan salju untuk memberikan bantuan penyelamatan jiwa kepada orang-orang Afghanistan yang paling membutuhkan,” kata wakil direktur regional WFP Anthea Webb.

Dia menambahkan bahwa pihaknya perlu dana pinjaman untuk mencegah stok makanan ami habis.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang juga menyerukan soal bantuan kemanusiaan untuk Afghanistan.

Badan itu juga sedang berusaha menopang ratusan fasilitas kesehatan yang berisiko ditutup setelah para donatur mundur.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co