Perang Geng Pecah di Penjara, 100 Napi Tewas

30 September 2021 13:15

GenPI.co - Perang geng pecah di Penjara Litoral Ekuador. Otoritas setempat menyebut sudah lebih dari 100 napi tewas. Kengerian dalam penjara langsung menyebar ke seluruh dunia.

Ini menjadikan peristiwa tadi sebagai kekerasan penjara terburuk dalam sejarah Ekuador.

Untuk diketahui, Lembaga Pemasyarakatan Litoral, dikenal sebagai salah satu penjara yang paling berbahaya di Ekuador.

BACA JUGA:  Taiwan Bersuara Lantang, Sebut China Penjahat Perang

Presiden Ekuador Guillermo Lasso langsung mengumumkan keadaan darurat di sistem penjara negara itu.

Penjara Litoral bukan tahanan biasa. Di dalamnya ada banyak narapidana dari Los Choneros.

BACA JUGA:  Kartel Meksiko Jadi Lembut dan Perhatian Gegara Corona

Itu adalah geng Ekuador yang diduga memiliki hubungan dengan kartel kuat narkoba Sinaloa di Meksiko.

Selain itu, ada juga kelompok kriminal Meksiko lainnya, kartel Generasi Baru Jalisco (CJNG).

BACA JUGA:  Di Meksiko, Putri Bos Kartel Narkoba Bagi Bantuan pada Warga

Kartel ini juga mencoba menjalin aliansi dengan geng-geng Ekuador untuk menguasai rute penyelundupan narkoba.

Jalur Ekuador ke Amerika Tengah dari saingannya di Sinaloa, juga ingin dikuasai. 

Ada lima narapidana dipenggal kepalanya dalam bentrokan pada Selasa (28/9/2021) di kota Guayaquil. Sementara yang lain ditembak mati.

Komandan polisi Fausto Buenano mengatakan suasana penjara bak perang.

Para tahanan melemparkan banyak tembakan. Ada juga yang melontarkan granat.

Polisi biasa tak ada yang berani mendekat ke penjara. Hanya 400 polisi khusus yang berani mengendalikan situasi.

Ratusan polisi inilah yang kemudian berhasil mengambilalih kendali penjara.

Direktur layanan penjara Ekuador Bolivar Garzon mengatakan kepada radio lokal bahwa situasinya sangat mencekam.

"Kemarin, polisi menguasai keadaan pukul 14.00. Tetapi tadi malam ada penembakan dan ledakan," papar dia.

Petugas keamanan pun memerlihatkan sikap tegas. Napi yang tak kooperatif dan berpotensi membahayakan jiwa orang lain dilumpuhkan.

"Pagi hari kami mengambil kendali penuh. Kami memasuki paviliun di mana ada konflik dan menemukan lebih banyak jenazah," tambahnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co