Korea Utara Kecam DK PBB, Sebut Bermain-main dengan Bom Waktu

04 Oktober 2021 10:10

GenPI.co - Korea Utara pada hari Minggu (3/10) mengecam Dewan Keamanan PBB dan menuduh negara-negara anggotanya bermain-main dengan bom waktu. 

Kecaman tersebut menyusul langkah lembaga itu  yang mengadakan pertemuan darurat mengenai uji coba rudal terbaru negara itu.

Pyongyang mengatakan pada hari Jumat (1/10)  bahwa pihaknya telah berhasil menembakkan rudal anti-pesawat.

BACA JUGA:  Teror Mengemuka di Afghanistan! Pejabat Taliban jadi Incaran

Aksi itu adalah yang terbaru dalam serangkaian langkah peningkatan ketegangan oleh negara bersenjata nuklir tersebut, yang sampai saat ini menunggu waktunya sejak perubahan dalam pemerintahan Amerika Serikat (AS) pada Januari.

Pada bulan September, Korea Selatan meluncurkan apa yang dikatakan sebagai rudal jelajah jarak jauh.

BACA JUGA:  Sesumbar Intelijen Israel, Iran Masih dalam Jalan Panjang

Kemudian pada awal pekan ini negara itu menguji apa yang digambarkan sebagai rudal hipersonik, yang menurut militer Korea Selatan tampaknya berada dalam tahap awal pengembangan.

Tes tersebut mendorong negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB untuk mengadakan pertemuan darurat di Korea Utara pada hari Jumat, yang diserukan oleh Amerika Serikat, Inggris dan Prancis.

BACA JUGA:  Turki Masuk Arena, Konflik Iran- Azerbaijan Makin Panas

Mski berakhur tanpa pernyataan, tapi pertemuan tersebut  tetap membuat marah Pyongyang, yang menyebutnya sebagai "perambahan liar" pada kedaulatannya dan "provokasi serius yang tidak dapat ditoleransi".

"Menuntut agar kami melepaskan hak kami untuk membela diri berarti ekspresi dari niatnya untuk tidak mengakui DPRK sebagai negara berdaulat," kata Jo Chol Su, direktur Departemen Organisasi Internasional di kementerian luar negeri Korea

DPRK  adalah singkatan untuk nama resmi negara Korea Utara yakni Democratic People's Republic of Korea.

"Saya menyatakan keprihatinan yang kuat atas fakta bahwa DK PBB menghibur dirinya sendiri dengan 'bom waktu' yang berbahaya kali ini," tambahnya dalam sebuah pernyataan yang dibawa oleh kantor berita resmi KCNA.

Korea Utara memiliki sejarah panjang dalam menggunakan uji senjata sebagai bagian dari proses yang dikalibrasi dengan hati-hati untuk mencoba meneruskan tujuannya.

Pada hari Rabu, pemimpin negara itu Kim Jong Un mengecam tawaran pembicaraan berulang-ulang dari Washington tanpa prasyarat sebagai "trik kecil", menuduh pemerintahan Biden melanjutkan "kebijakan bermusuhan" dari para pendahulunya.

Di bawah Presiden Joe Biden, Amerika Serikat telah berulang kali menyatakan kesediaannya untuk bertemu dengan perwakilan Korea Utara, sambil mengatakan akan mengupayakan denuklirisasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co