GenPI.co - Rusia dibikin geger. Itu dipicu beredarnya video tahanan yang diperkosa di penjara. Tahanan Rusia terlihat disiksa habis-habisan di penjara.
Cabang regional Komisi Investigatif yang menyelidiki kejahatan besar di Rusia, meluncurkan penyelidikan terhadap tindak kekerasan yang bersifat seksual ini.
Tindak kejahatan itu disebut memiliki ancaman hukuman maksimum 10 tahun penjara.
Sementara kantor kejaksaan setempat, seperti dilaporkan RIA Novosti, juga meluncurkan penyelidikan soal perlakuan para tahanan di Saratov.
Juru bicara Presiden Vladimir Putin, Dmitry Peskov, bahkan mengakui Kremlin mengetahui keberadaan video itu.
"Jika keaslian material itu dikonfirmasi, ini menjadi alasan untuk penyelidikan serius," ucap Peskov kepada wartawan, Rabu (6/10/2021).
Pada Selasa (5/10) waktu setempat, seorang sumber menuturkan kepada Interfax News Agency bahwa kepala FSIN cabang Saratov telah mengajukan pengunduran diri.
Otoritas Rusia menyelidiki dugaan pemerkosaan setelah video penyiksaan mengerikan di klinik penjara setempat.
Bahkan video penyiksaan ini dirilis ke publik. Rekaman video itu menjadi bagian dari sejumlah besar dokumen rahasia yang didapatkan para aktivis setempat.
Seperti dilansir AFP, Rabu (6/10/2021), proyek anti-penyiksaan, Gulagu.net memiliki sumber-sumber di dalam sistem penjara Rusia.
Gulagu.net disebut telah mendapatkan lebih dari 1.000 file video yang diduga menunjukkan tindak penyiksaan aparat di berbagai penjara di negara tersebut.
Pada Senin (4/10) tengah malam waktu setempat, Gulagu.net mempublikasikan sebuah video yang menunjukkan seorang pria tanpa busana disodomi dengan tongkat.
Peristiwa itu ditengarai terjadi di rumah sakit penjara yang merawat pasien tuberkulosis di kota Saratov.
Pria yang diikat ke tempat tidur itu terdengar berteriak kesakitan. Tapi oknum aparat malah terus menyiksanya.
Berbicara kepada AFP, Vladimir Osechkin yang mengelola Gulagu.net menuturkan kelompoknya menerima video tersebut dan beberapa video lainnya.
Video itu diduga direkam dengan peralatan penjara dan disebarkan seorang warga negara Belarusia yang pernah dibui di Saratov.
Warga Belarusia yang tidak disebut namanya itu, dibebaskan pada Februari lalu dan mengirimkan beberapa rekaman video ke Gulagu.net sejak Maret.
"Kami menyebutnya sebagai Snowden Belarusia kami," sebut Osechkin yang tinggal di Prancis.
Ini pertama kalinya pembela hak asasi manusia mendapatkan sejumlah besar informasi yang membuktikan sifat penyiksaan sistemik di Rusia.
Selasa (5/10) waktu setempat, Dinas Penjara Federal (FSIN) mengumumkan penyelidikan tengah dilakukan.
FSIN dan tim mereka dari Moskow bahkan telah dikerahkan ke Saratov untuk memverifikasi akurasi informasi dalam video tersebut. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News