GenPI.co - Azerbaijan menunjukkan rasa berang atas klaim pejabat Iran yang menuding adanya aktivitas pasukan Israel di perbatasan di negara itu.
Azerbaijan melalui Layanan Perbatasan Negara (SBS) dengan tegas mengatakan bahwa pihaknya tidak memerlukan dukungan pasukan asing.
Ahmed Ali Goudarzi, komandan Penjaga Perbatasan Iran, mengklaim pekan lalu bahwa pasukan Israel hadir di "daerah sensitif" di negara-negara tetangga dan melakukan pekerjaan spionase.
“Goudarzi menasihati negara-negara Muslim untuk tidak membiarkan ini," menurut penyiar negara Iran IRIB.
Komandan itu juga mengeklaim bahwa Israel menghasut negara-negara tetangga untuk mengambil tindakan mengenai perbatasan mereka atau mengenakan biaya besar pada kendaraan berat.
Hal tersebut merujuk pada pajak yang dikenakan pada pengemudi truk Iran oleh Azerbaijan baru-baru ini.
Menurut berita Azeri APA, layanan perbatasan itu menanggapi dengan mengatakan tidak pernah ada kekuatan dari negara ketiga mana pun di perbatasan Azerbaijan.
SBS menambahkan bahwa mereka tidak membutuhkan dukungan dari pasukan asing.
SBS juga menekankan bahwa Azerbaijan memiliki hak berdaulat untuk menerapkan kontrol perbatasan dan bea cukai di jalan-jalan yang melintasi wilayah Azerbaijan.
Pernyataan itu menambahkan bahwa, meskipun pertemuan mingguan berlangsung di berbagai tingkat antara penjaga perbatasan Azerbaijan dan Iran, tidak ada informasi mengenai tuduhan pasukan asing di Azerbaijan yang pernah diberikan kepada SBS, menurut APA.
SBS memperingatkan bahwa setiap provokasi yang diarahkan pada kepentingan negara Republik Azerbaijan di perbatasan negara akan dengan tegas dicegah juga mulai sekarang.
Azerbaijan merekomendasikan agar pejabat Iran lebih bertanggung jawab, dan menghindari untuk menyebarkan informasi palsu dan memfitnah.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian juga membuat klaim kehadiran Israel di sepanjang perbatasan Azerbaijan-Iran pada hari Senin.
Media Iran memperingatkan tindakan provokatif Israel dari wilayah Azerbaijan.
"Kami memiliki beberapa kekhawatiran tentang wilayah Kaukasus Selatan, kekhawatiran pertama adalah bahwa beberapa intervensi asing memimpin wilayah tersebut untuk mengubah geopolitik wilayah, mengubah perbatasan, menutup atau merelokasi penyeberangan perbatasan sementara teroris hadir di wilayah tersebut," kata pernyataan itu. Menteri Luar Negeri itu.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News