GenPI.co - Pemberontak Yemen yang dari kelompok Houthi haru menerima dahsyatnya amukan Arab Saudi bersama pasukan koalisinya pada Selasa (12/10).
Saudi menunjukkan kedigdayaannya lewat serangan udara maut yang menewaskan kurang lebih 130 orang pemberontak yang diketahui dibekingi Iran itu di kota Marib.
Kawasan itu adalah benteng terakhir pemerintah yang diakui secara internasional di Yaman utara yang kaya minyak.
Lusinan serangan baru dilakukan di distrik Abdiya di provinsi Marib, dan pihak koalisi mengatakan serangan udara sehari sebelumnya menewaskan lebih dari 130 pemberontak.
"Kami menargetkan sembilan kendaraan militer milisi Houthi di Abdiya, dan kerugian mereka melebihi 134 anggota," kata pernyataan koalisi yang disiarkan oleh media resmi Saudi.
Menurut sumber militer pada hari Selasa, pemberontak merebut distrik Al-Jawbah di provinsi Marib selatan.
“Pasukan pro-pemerintah menarik diri dari pos mereka di Al-Jawbah setelah bentrokan hebat dengan gerilyawan,” kata sumber itu kepada AFP tanpa menyebut nama.
Penduduk di daerah itu mengonfirmasi bahwa Houthi telah memasuki distrik tersebut, dengan mengatakan bahwa mereka maju "dengan cepat".
Yaman telah hancur oleh perang tujuh tahun yang mengadu pemberontak Syiah melawan pemerintah yang didukung oleh koalisi militer yang dipimpin Saudi.
Pemberontak menyerbu ibu kota nasional Sanaa, hanya 120 kilometer (75 mil) di sebelah barat Marib pada tahun 2014, mendorong intervensi yang dipimpin Saudi untuk menopang pemerintah pada tahun berikutnya.
Puluhan ribu orang telah tewas dan jutaan orang mengungsi sejak saat itu.
Pemberontak jarang mengumumkan korban di barisan mereka sendiri.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News