GenPI.co - Ramalan WHO terbukti akurat. Kekhawatiran Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mulai terlihat. Mohon dengarkan, China dan Rusia saja sampai dibuat lockdown lagi.
Pandemi memang jauh dari kata selesai. China, Singapura, Rusia, Inggris, semuanya kompak mengetatkan aturan aktivitas warga.
Kemarin, WHO melaporkan kasus positif harian di Negeri Beruang Merah adalah 37.930 orang.
Ini adalah penambahan pasien positif harian tertinggi sejak pandemi virus corona melanda Rusia.
Dalam sepekan terakhir, rata-rata pasien positif corona bertambah 36.080 orang per hari. Lebih tinggi ketimbang rerata tujuh hari sebelumnya yaitu 31.748 orang setiap harinya.
Sejumlah daerah di Rusia pun memilih lockdown. Perkantoran ditutup, seluruh karyawan wajib bekerja dari rumah.
Sekolah di ibu kota Moskow pun harus kembali menggelar pembelajaran jarak jauh.
Pemerintahan Presiden Vladimir Putin pun meminta penduduk berusia di atas 60 tahun untuk di rumah saja selama empat bulan.
Inggris juga sama. Ada kecenderungan kasus harian Covid-19 di Negeri Big Ben mengalami kenaikan.
Selama sepekan terakhir, rata-rata pasien positif corona bertambah 46.358 orang per hari.
Lebih tinggi dibandingkan rerata seminggu sebelumnya yaitu 42.123 orang setiap harinya.
Kantor Statistik Inggris (ONS) mengungkapkan bahwa kemungkinan warga tertular covid-19 kini lebih tinggi.
Pada pekan yang berakhir 16 Oktober 2021, prevalensi tertular covid-19 adalah 1 dari 55 orang.
"Pandemi masih jauh dari selesai. Rasa puas diri adalah hal yang sangat berbahaya. Sekarang saatnya meningkatkan kewaspadaan, jangan kendurkan penjagaan diri," tegas Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, seperti diberitakan Reuters.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan kasus positif corona di seluruh negara pada 25 Oktober 2021 bertambah 253.521 orang.
Ini adalah tambahan pasien positif harian terendah sejak 29 September 2020.
Dalam seminggu terakhir, rata-rata pasien positif bertambah 376.481 orang per hari. Turun dibandingkan rerata tujuh hari sebelumnya yaitu 398.574 orang setiap harinya.
Angka ini membuat Menkeu Sri Mulyani khawatir. Sedikit lengah saja, dampaknya bisa sangat besar.
"Kita melihat perkembangan sudah menunjukkan perbaikan di seluruh dunia. Namun bukan berarti masalah sudah selesai," tegas Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, kemarin.
Dia tak ingin Indonesia bernasib sama dengan Rusia, Inggris atau pun China.
"Ini membuat kita terus waspada meskipun secara global kasus covid-19 turun," tambahnya.
Kekhawatirannya bukan tanpa dasar. Rusia dan Inggris sudah dibuat kewalahan lagi.
Belakangan, China ikut menyusul. Per 25 Oktober 2021, WHO mencatat total pasien positif corona di China adalah 125.565 orang. Bertambah 47 orang dari hari sebelumnya.
Dalam sepekan terakhir, rata-rata pasien positif bertambah 44 orang per hari. Melonjak dibandingkan rerata tujuh hari sebelumnya yaitu 28 orang saban harinya.
Secara nominal, angka penambahan kasus di Negeri Tirai Bambu memang kecil.
Tapi China tak ingin lengah. China tak bisa menolerir peningkatan kasus sekecil apa pun.
Dengan tingkat penularan yang sangat tinggi, angka kecil tadi bisa berubah menjadi masif dalam waktu singkat.
Jadi walau angka kecil, pemerintah China tetap memberlakukan karantina wilayah alias lockdown.
Sejumlah kota kini tengah memberlakukan lockdown seperti Erenhot, Ejina, Xian, hingga Yinchuan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News