Uni Eropa Mencekam, Gelombang Protes dan Kekerasan di Mana-mana

23 November 2021 06:20

GenPI.co - Gelombang protes baru pecah membuat beberaa kota di Uni Eropa mencekam pada hari Minggu (21/11), sebagai bentuk penentangan terhadap pembatasan virus corona.

Polisi dan pengunjuk rasa bentrok di ibu kota Belgia, Brussel, di beberapa kota di Belanda dan di  wilayah Karibia Prancis, Guadaloupe.

Ada demonstrasi baru di Austria, di mana pemerintah memberlakukan penguncian baru dan mandat vaksin Covid-19.

BACA JUGA:  Polandia Endus Taktik Jahat Belarus di Balik Krisis Perbatasan

Di Brussel, kekerasan pecah pada protes terhadap tindakan anti-Covid yang menurut polisi dihadiri oleh 35.000 orang.

Pawai di kota itu sebagian besar berfokus pada larangan yang tidak divaksinasi dari tempat-tempat seperti restoran dan bar.

BACA JUGA:  Prancis Dihantam Gelombang Kelima Covid-19 - Bak Kecepatan Cahaya

Unjuk rasa awalnya dimulai dengan damai tetapi polisi kemudian menembakkan meriam air dan gas air mata sebagai tanggapan terhadap pengunjuk rasa yang melemparkan proyektil.

Kepada kantor berita Belga, polisi mengatakan bahwa tiga petugas terluka.

BACA JUGA:  Program kapal Selam Nuklir Australia Sudah Dimulai, Ini Gongnya!

Beberapa demonstran yang terjebak dalam bentrokan itu mengenakan kerudung dan membawa bendera nasionalis Flemish, sementara yang lain mengenakan bintang kuning era Nazi.

Para pengunjuk rasa membakar palet kayu, dan gambar media sosial menunjukkan mereka menyerang mobil polisi dengan rambu-rambu jalan.

Protes juga meletus di beberapa kota Belanda pada hari Minggu, yang menjadi malam ketiga kerusuhan atas pembatasan virus corona pemerintah.

Polisi mengatakan, demonstran menyalakan kembang api dan merusak properti di kota-kota utara Groningen dan Leeuwarden, serta di Enschede di timur dan Tilburg di selatan, kata polisi.

"Polisi anti huru hara hadir di pusat untuk memulihkan ketertiban," kata juru bicara polisi Groningen kepada AFP.

Pihak berwenang mengeluarkan perintah darurat di Enschede, dekat perbatasan Jerman, memerintahkan orang untuk menjauh dari jalan, kata polisi di Twitter.

Sebuah pertandingan sepak bola di kota terdekat Leeuwarden sempat terganggu setelah para pendukung, yang dilarang menonton karena pembatasan Covid, melemparkan kembang api ke tanah, media Belanda melaporkan.

Pada Jumat (19/11) malam, terjadi kerusuhan di Rotterdam dan Minggu malam di Den Haag.

Sejauh ini, lebih dari 100 orang telah ditangkap di seluruh negeri dan setidaknya 12 orang terluka selama demonstrasi.

Kemudian di Austria, sekitar 6.000 orang berkumpul di kota Linz dalam protes yang diselenggarakan oleh sebuah partai politik baru.

Mulai Senin, 8,9 juta warga Austria tidak akan diizinkan meninggalkan rumah kecuali pergi bekerja, berbelanja kebutuhan pokok, dan berolahraga.

Sementara vaksinasi terhadap Covid-19 di negara Alpine akan menjadi wajib mulai 1 Februari tahun depan.

Pasukan menuju Guadeloupe pada hari Minggu setelah seminggu kerusuhan atas tindakan Covid, sementara Perdana Menteri Jean Castex akan mengadakan pertemuan di Paris dengan para pejabat dari pulau Karibia Prancis.

Jalan-jalan tetap diblokir pada hari Minggu setelah pengunjuk rasa yang menentang jam malam menjarah dan membakar toko-toko dan apotek.

 Polisi melakukan 38 penangkapan dan dua anggota pasukan keamanan terluka.

Jam malam dari senja hingga fajar akan berlangsung hingga Selasa.

Prefektur Guadeloupe mengatakan pengunjuk rasa telah menembaki pasukan keamanan dan petugas pemadam kebakaran.

Tingkat vaksinasi terhadap Covid lebih rendah di beberapa wilayah luar negeri Prancis daripada di daratan,

Namun pemerintah memperingatkan pada hari Minggu  bahwa ada tanda-tanda peningkatan infeksi yang mengkhawatirkan.(*)

"Gelombang kelima dimulai dengan kecepatan kilat," kata juru bicara pemerintah Gabriel Attal kepada media.

Eropa sedang berjuang melawan gelombang infeksi lain dan beberapa negara telah memperketat pembatasan meskipun tingkat vaksinasinya tinggi, terutama di bagian barat benua itu.

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co